Terheboh di 2019

Ramai Soal Unicorn Kebanggaan Jokowi, Tapi Dikuasai Asing

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
31 December 2019 14:29
Ini Penyebab Unicorn Indonesia Dikuasai Pemodal Asing
Foto: infografis/infografis investor di balik unicorn indonesia/Aristya Rahadian Krisabella
Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan ada dua hal bisa didapatkan para investor tersebut dari suntikan modalnya ke startup unicorn. 

Pertama, pengembalian investasi yang tinggi. Para investor asing melihat potensi bisnis besar yang dikembangkan oleh startup unicorn. Unicorn adalah startup yang ekosistem digital sudah terbentuk di mana sudah ada pengguna yang loyal kepada layanan yang diberikan startup.

"Biasanya para investor asing mengincar melepas sahamnya ketika startup melakukan penawaran saham perdana (IPO) dengan harapan mereka nilainya sudah berlipat-lipat dari investasi awal," ujarnya Heru Sutadi kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip Senin (18/2/2019).

Kedua, data. Investor bisa mendapatkan data yang dapat digunakan investor untuk mengembangkan bisnisnya. Contohnya, perusahaan Toyota Corp yang suntik Grab untuk dapatkan data soal perilaku pengemudi untuk mengembangkan perangkat manajemen armada yang efisien yang akan menekan biaya asuransi yang lebih rendah.

Faktor lainnya, belum banyak investor dan konglomerat dalam negeri yang mau berinvestasi di startup unicorn. Para konglomerat ini masih memilih berinvetasi di sektor lain. Apalagi setiap kali startup unicorn melakukan penggalangan dana dibutuhkan dana dalam jumlah yang besar.

Konglomerat yang berinvestasi di startup unicorn baru PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) di Bukalapak, GDV Venture (Grup Djarum) dan PT Astra International Tbk (ASII) di Go-Jek.

Managing Partners East Ventures Willson Cuaca mengatakan dalam bisnis digital, bila sudah menemukan ide dan pasar yang cocok, startup harus cepat-cepat mengalang dana dari investor dan merealisasikan ide tersebut. Karena "entry barrier" pembangunan startup itu rendah, jadi dibutuhkan kecepatan dan kemampuan mengeksekusi yang sangat baik.

Dalam konteks startup unicorn, mereka butuh dana dalam jumlah besar untuk memperkenalkan produk, memperluas ekosistem atau merawat loyalitas pengguna secara masif. Promosi yang sifatnya setengah-setengah malah mengancam bisnis dari startup unicorn.

"Dalam bisnis ini [startup] exit poll ventures capital hanya ada dua. IPO dan Merger," ujar Willson Cuaca. Asal tahu saja, East Ventures merupakan investor dari Tokopedia dan Traveloka.


(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular