Internasional

Soal Muslim Uighur, AS Bela Ozil dari Kritik Keras China

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 December 2019 13:47
AS bela Mesut Ozil soal kritikannya ke China terkait Muslim Uighur
Foto: Mesut Ozil (REUTERS/Hannah McKay)
Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat bersuara dan membela pemain Timnas Jerman keturunan Turki Mesut Ozil. Sebelumnya komentar Ozil di Twitter terkait siksaan yang dialami Muslim Uighur membuat China berang.

Dalam Twitternya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahkan mendukung pesepak bola yang bermain di klub Arsenal itu. Di akun pribadinya @SecPompeo ia mengatakan China bisa menyensor penyiaran pertandingan sepak bola tim Arsenal dan Ozil tapi sulit menyembunyikan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan.


Gerai propaganda Partai Komunis China (PKC) dapat menyensor pertandingan Mesut Özil dan Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang," cuit Pompeo di Twitternya.

"PKC tidak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap warga Uighur dan agama lain dari dunia."


Sebelumnya, dugaan diskriminasi etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang oleh pemerintah China ramai dibicarakan beberapa waktu terakhir. Banyak publik figur berkomentar tak terkecuali Ozil.

"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah teologi Islam-madrasah dilarang, cendikiawan dibunuh satu per satu. Terlepas dari itu semua, Muslim tetap diam," tulis pemain Timnas Jerman itu di Twitternya @MesutOzil1088.


Ini menimbulkan kekecewaan di publik dan pemerintah China. Bahkan laga Arsenal melawan Manchester City yang tayang langsung di CCTV pekan lalu, dibatalkan.

Klub sepak bola tempatnya bergabung juga tidak luput dari serangan China. Namun begitu, Arsenal telah memberikan tanggapan bahwa klub itu tidak memiliki keterlibatan dengan pendapat Ozil.

"Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil," tulis akun resmi Arsenal dalam sebuah posting di platform Weibo.

PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia dunia memperkirakan ada sekitar 1 juta sampai 2 juta orang yang ditahan dalam kamp-kamp di Xinjiang, yang diduga sebagai tempat penganiayaan. Sebagian besar dari mereka yang ditahan adalah etnik Uighur Muslim.

Namun, China telah berulang kali menentang tudingan ini. Pemerintah mengatakan tempat itu bukan kamp penyiksaan, melainkan tempat kursus dan merupakan bagian dari kampanye anti terorisme.


Langkah pembelaan Pompeo terhadap Ozil merupakan bentuk serangan terbaru yang dilancarkan AS terhadap China atas masalah pelanggaran HAM ini. Sebelumnya pada awal bulan, majelis perwakilan AS telah mengeluarkan undang-undang yang bisa melahirkan hukuman bagi pemerintah China atas perlakuan mereka terhadap minoritas Muslim Uighur-nya.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Pengamat: Soal Teknologi, China Bakal Menangkan Perang Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular