
Most Read
Resign dari Bukalapak, Achmad Zaky Ikut Nadiem ke Tim Jokowi?
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
14 December 2019 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky memutuskan mundur, dan efektif 6 Januari 2020, posisinya digantikan oleh seorang bankir, Rachmat Kaimuddin.
Di mengatakan keputusan ini sudah dibicarakan dengan pendiri lainnya, Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).
"Bukalapak diharapkan akan semakin mature, bukan lagi anak kecil, kini dilepas orang tua dan berharap bisa mandiri. Bisa sustainable, dan profit. Bisa lebih clean," katanya saat berbincang dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).
Dia juga menyebut, Bukalapak kini makin besar dengan tantangan yang juga sama besar. Mengatur 2 ribu karyawan menurutnya tak mudah dan berpotensi terus bertambah. Sehingga dibutuhkan pengalaman untuk itu.
Menurutnya, Rachmat Kaimuddin yang merupakan bankir professional bisa memenuhi tuntutan para pemegang saham. Nantinya, Bukalapak di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bisa mempertanggungjawabkan capital yang sudah masuk.
"Untuk itu kita para founder sudah legowo. Hilangkan ego pribadi. Kita legowo kita beranikan diri, itu yang kita inginkan. Hadirnya sosok berpengalaman dan nantinya kita bisa loncat lebih tinggi," paparnya.
Mundurnya Achmad Zaky menimbulkan tanda tanya. Santer terdengar kabar jika dirinya akan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo.
Kabar ini berhembus lantaran pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim memutuskan mundur untuk menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, Jokowi juga mengangkat staf khusus yang berasal dari kalangan startup.
Sejumlah nama seperti Adamas Belva Devara CEO Ruang Guru, Andi Taufan Garuda CEO Fintech Amartha hingga Putri Indahsari Tanjung CEO Creativepreneur Event Creator.
Saat dikonfirmasi, dia menampik kabar tersebut. "Nggak kok. Nggak ada itu. Bukan itu," kata Zaky kepada CNBC Indonesia. "Saya ingin ciptakan impact [pengaruh] lain. Bukalapak sudah berpengaruh besar. Saya juga akan fokus di non-profit."
Di mengatakan keputusan ini sudah dibicarakan dengan pendiri lainnya, Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).
"Bukalapak diharapkan akan semakin mature, bukan lagi anak kecil, kini dilepas orang tua dan berharap bisa mandiri. Bisa sustainable, dan profit. Bisa lebih clean," katanya saat berbincang dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).
Menurutnya, Rachmat Kaimuddin yang merupakan bankir professional bisa memenuhi tuntutan para pemegang saham. Nantinya, Bukalapak di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bisa mempertanggungjawabkan capital yang sudah masuk.
"Untuk itu kita para founder sudah legowo. Hilangkan ego pribadi. Kita legowo kita beranikan diri, itu yang kita inginkan. Hadirnya sosok berpengalaman dan nantinya kita bisa loncat lebih tinggi," paparnya.
Mundurnya Achmad Zaky menimbulkan tanda tanya. Santer terdengar kabar jika dirinya akan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo.
Kabar ini berhembus lantaran pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim memutuskan mundur untuk menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, Jokowi juga mengangkat staf khusus yang berasal dari kalangan startup.
Sejumlah nama seperti Adamas Belva Devara CEO Ruang Guru, Andi Taufan Garuda CEO Fintech Amartha hingga Putri Indahsari Tanjung CEO Creativepreneur Event Creator.
Saat dikonfirmasi, dia menampik kabar tersebut. "Nggak kok. Nggak ada itu. Bukan itu," kata Zaky kepada CNBC Indonesia. "Saya ingin ciptakan impact [pengaruh] lain. Bukalapak sudah berpengaruh besar. Saya juga akan fokus di non-profit."
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular