Ibu Kota RI Bakal Dibikin A la Milenial, Caranya?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 December 2019 18:23
Ibu Kota RI Bakal Dibikin A la Milenial, Caranya?
Foto: Infografis/Jokowi blusukan mencari Calon Ibu Kota Baru/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, designnya bisa mewadahi semua lapisan masyarakat. Termasuk kaum milenial. Gimana caranya?

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga mengatakan pihaknya saat ini masih mendefinisikan seperti apa kehidupan para kaum milenial. 

Pasalnya berdasarkan referensi yang didapatkan oleh Kementerian PUPR, definisi kaum milenial itu berbeda. 

"Berdasarkan jurnal yang saya baca, milenial adalah mereka yang berusia 24-34 tahun dengan banyak jumlah 61 juta populasi," jelas Danis di kantornya, Kamis (4/12/2019). 


Pasalnya yang beredar saat ini, kata Danis kaum milenial adalah mereka yang berusia muda, berpenghasilan tinggi dan bekerja dengan menggunakan teknologi tinggi. 

Kendati demikian, di jurnal yang dia baca tersebut, hasil riset menunjukkan data yang malah bertolak belakang. 

"Di data itu menunjukkan, boro-boro mikirin IT, boro-boro ikutan marathon, atau penghasilan besar. Karena 38% lebih masih memikirkan basic life," tuturnya. 

Maka dari itu, Danis berharap dari sayembara design IKN yang sedang berlangsung saat ini, pihaknya bisa mendapatkan gambaran bagaimana design IKN yang cocok yang bisa mewadahi keinginan semua lapisan masyarakat. 

Dari sayembara tersebut, Danis mengatakan sudah ada 292 design yang sedang dilakukan evaluasi dan penilaian. Harapannya minggu ke-3 Desember nanti sudah ada 5 design yang terbaik untuk IKN. 

"Nanti akan maraton yang lolos administrasi sampe kepada 5 terbaik. Mudah-mudahan sesuai rencana, minggu ke-3 Desember akan kita umumkan," ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Prodi Arsitektur Lanskap FALTL Universitas Trisakti Ina Krisantia memberi saran, kaum milineal biasanya suka dengan ruang terbuka. 

Lebih lanjut Ina menjelaskan bahwa kaum milineal memiliki ciri yang berbeda. Pasalanya pengalaman mereka bisa didapat dari banyak hal, dari media sosial, media elektornik dan media cetak 

"Karena sering terlibat komunitas-komunitas lingkungan, kemungkinan milineal akan berpikir itu ada 2 aspke dala membangun IKN. Harus memerhatikan ekologi dan juga eksetika," ujar Ina. 

 Pasalnya kata Ina, kaum milineal lebih banyak tahu bahwa Kalimantan merupakan kawasan hutan. Oleh karena itu, alangkah lebih baik, menurut Ina IKN di Kalimantan Timur tersebut harus lebih banyak ruang tebuka publik. 

"Berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka selama tinggal di Jakarta, harus ada ruang publik. Karena itu IKN harus mewadahi kebutuhan dan fungsi yang berkaitan dengan lingkungan," saran Ina.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular