
6 Hacker Ini Diganjar Rp 14 M Gegara Retas Situs Perusahaan
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
04 December 2019 10:02

Nathaniel merupakan hacker berusia 24 tahun asal Australia yang dikenal juga sebagai Naffy. Menurut HackerOne, dia merupakan sosok hacker yang tidak pernah tinggal di satu tempat selama lebih dari 30 hari, meskipun saat ini, Naffy berujar saat ini Thailand adalah markasnya.
Karir hackernya sendiri dinilai cemerlang, Naffy telah mengungkap lebih dari 700 kerentanan yang menjadikannya salah satu dari tiga peretas teratas HackerOne. Ia sudah dapat menemukan bug saat di sekolah dasar. Naffy juga sering mengikuti acara amal dengan membimbing anak-anak yang paham teknologi untuk berkarir di dunia bug bounty atau bekerja di perusahaan Gravity.
6. Frank Rosen
Frank dikenal sebagai hacker asal Swedia yang sering mengikuti program bug bounty serta menjalankan bisnis cybersecurity. Frank memiliki gagasan bahwa peretasan dilakukan haruslah didasari untuk kemanusiaan, maka dari itu terkadang penghasilannya dari bug bounty, ia berikan ke badan amal.
HackerOne sendiri beroperasi sebagai saluran keamanan siber bagi 1.500 organisasi, termasuk, General Motors, Goldman Sachs, Google, Intel, Microsoft, Spotify, Starbucks, Twitter dan bahkan Departemen Pertahanan AS.
(roy/roy)
Karir hackernya sendiri dinilai cemerlang, Naffy telah mengungkap lebih dari 700 kerentanan yang menjadikannya salah satu dari tiga peretas teratas HackerOne. Ia sudah dapat menemukan bug saat di sekolah dasar. Naffy juga sering mengikuti acara amal dengan membimbing anak-anak yang paham teknologi untuk berkarir di dunia bug bounty atau bekerja di perusahaan Gravity.
6. Frank Rosen
HackerOne sendiri beroperasi sebagai saluran keamanan siber bagi 1.500 organisasi, termasuk, General Motors, Goldman Sachs, Google, Intel, Microsoft, Spotify, Starbucks, Twitter dan bahkan Departemen Pertahanan AS.
(roy/roy)
Pages
Most Popular