Grab & Hyundai Kerja Sama Mobil Listrik, Kapan Hadir di RI?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
31 October 2019 13:32
Grab berminat memproduksi mobil listrik bersama Hyundai di Indonesia.
Foto: Mobil Listrik Grab (dok. Grab)
Jakarta, CNBC Indonesia- Gaung mobil listrik sudah berdengung sejak beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah berita terkait kerja sama Grab dan produsen mobil asal korea Selatan, Hyundai pada awal tahun ini.

Tepatnya pada Selasa 19 Februari 2019, CEO Grab Anthony Tan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, di kantornya. Luhut bilang, Grab berminat memproduksi mobil listrik bersama Hyundai di Indonesia.

Pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan dengan kunjungan CEO SoftBank Masayoshi Son bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Juli 2019 lalu. Softbank merupakan salah satu investor utama dari Grab. 

Salah satu pembicaraan dalam pertemuan tersebut mengenai komitmen investasi SoftBank di Indonesia. Masayoshi Son mengatakan SoftBank ingin kembali berinvestasi US$2 miliar atau setara Rp 28 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Sebelumnya, SoftBank mengklaim sudah menginvestasikan US$ 2 miliar di Indonesia.



Luhut pun menambahkan pemerintah dan SoftBank sudah berdiskusi dengan tentang investasi tersebut. "Masayoshi ingin investasi lebih ke Indonesia khususnya untuk kendaraan listrik, baterai lithium dan platform lainnya untuk infrastruktur mobil listrik," jelas Luhut.

Sebelumnya, Hyundai Motor Company dan Kia Motor Corporation telah mengucurkan dana US$250 juta atau setara dengan Rp 3,7 triliun (asumsi Rp 14 ribu per US$) untuk Grab. Kucuran dana ini terkait kerja sama program kendaraan listrik atau electric vehicle di Asia Tenggara.

Hyundai merupakan afiliasi dari Kia Motors adalah produsen mobil terbesar kelima di dunia. Mereka berencana membangun pabrik di Indonesia dengan kapasitas 250 ribu unit termasuk mobil listrik. Demikian diungkapkan oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Harjanto, Kamis (20/12/2018) dikutip dari Reuters.

Terkait rencana tersebut, Indonesia memiliki cadangan bijih nikel laterit yang banyak, bahan penting untuk baterai lithium-ion. Ini nantinya yang akan digunakan untuk daya mobil listrik.

Sementara itu, sebulan sebelumnya tepatnya pada Jumat 11 Januari 2019, Grab meluncurkan 200 mobil listrik di Singapura secara bertahap. Sebanyak 200 unit mobil listrik Hyundai Kona dengan kapasitas 64 kWH tersebut baru diluncurkan 20 unit.

"Dengan 200 mobil ini, kami akan menjadi salah satu armada mobil listrik terbesar di Singapura, dan kami ingin mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan kendaraan listrik kepada pengemudi dan penumpang Grab," kata Head GrabRentals, Kau Yi Ming, Channel News Asia melaporkan.



Menyambut tren mobil listrik, sebenarnya Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan bersifat insentif, seperti Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Selain itu, sejumlah infrastruktur pun sudah disiapkan dan terus ditambah seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Jadi kapan mobil listrik Grab dan Hyundai mengaspal di Jakarta?

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular