Internasional
Makin Panas, Trump Buat Aturan Baru Boikot Huawei & ZTE di AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
29 October 2019 12:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah AS bakal membuat aturan baru yang akan semakin mempersempit gerak bisnis Huawei dan ZTE di negeri Paman Sam.
Rencananya regulator setempat akan membuat aturan yang bisa menutup akses pembelian perangkat telekomunikasi dari kedua perusahaan itu di pasar perusahaan lokal AS.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) akan melakukan voting tanggal 19 November nanti. Aturan ini merupakan bagian dari upaya AS menjaga keamanan dan kerahasiaan negara.
Kedua perusahaan China itu telah dituduh melakukan tindakan mata-mata karena kedekatannya dengan pemerintah China. Huawei dan ZTE adalah perusahaan swasta namun mendapat sukungan permodalan penuh dari negara.
Menurut Ketua FCC Ajit Pai, bentuk aturan baru tersebut adalah mengharuskan semua perusahaan yang disubsidi pemerintah melalui program Dana Layanan Universal untuk tidak membeli perangkat komunikasi dari Huawei dan ZTE.
Bila aturan baru ini disahkan, ini akan menjadi upaya baru AS untuk menghukum Huawei.
"Ketika ini terkait teknologi 5G dan keamanan, kami tidak mau mengambil risiko," katanya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (29/10/2019).
"Kita perlu memastikan jaringan yang kita pakai (5G misalnya) tidak akan membahayakan keamanan kita, mengancam ekonomi dan merusak nilai-nilai kita," jelasnya.
Ia pun mengatakan mempercayakan jaringan pada China bisa sangat berisiko. Bukan hanya soal virus dan malware yang bisa saja menyebar tapi juga masalah spionase.
Sebelumnya AS memasukkan Huawei ke daftar hitam dan mencegahnya mengakses layanan tertentu di negara ini.
(sef/sef) Next Article Trump Blokir Ekspor Teknologi ke Huawei, AS-China Tegang Lagi
Rencananya regulator setempat akan membuat aturan yang bisa menutup akses pembelian perangkat telekomunikasi dari kedua perusahaan itu di pasar perusahaan lokal AS.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) akan melakukan voting tanggal 19 November nanti. Aturan ini merupakan bagian dari upaya AS menjaga keamanan dan kerahasiaan negara.
Menurut Ketua FCC Ajit Pai, bentuk aturan baru tersebut adalah mengharuskan semua perusahaan yang disubsidi pemerintah melalui program Dana Layanan Universal untuk tidak membeli perangkat komunikasi dari Huawei dan ZTE.
Bila aturan baru ini disahkan, ini akan menjadi upaya baru AS untuk menghukum Huawei.
"Ketika ini terkait teknologi 5G dan keamanan, kami tidak mau mengambil risiko," katanya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (29/10/2019).
"Kita perlu memastikan jaringan yang kita pakai (5G misalnya) tidak akan membahayakan keamanan kita, mengancam ekonomi dan merusak nilai-nilai kita," jelasnya.
Ia pun mengatakan mempercayakan jaringan pada China bisa sangat berisiko. Bukan hanya soal virus dan malware yang bisa saja menyebar tapi juga masalah spionase.
Sebelumnya AS memasukkan Huawei ke daftar hitam dan mencegahnya mengakses layanan tertentu di negara ini.
(sef/sef) Next Article Trump Blokir Ekspor Teknologi ke Huawei, AS-China Tegang Lagi
Most Popular