Perang Dagang, China Kembali Taklukan AS Dalam Teknologi Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
22 October 2019 16:25
Kini negara tirai bambu ini menjadi negara dengan jumlah startup unicorn terbanyak di dunia mengalahkan Amerika Serikat (AS).
Foto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella
Jakarta, CNBC IndonesiaPerang dagang berkepanjangan nyata tak berpengaruh pada startup China. Kini negara tirai bambu ini menjadi negara dengan jumlah startup unicorn terbanyak di dunia mengalahkan Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan laporan Hurun Global Unicorn 2019, dari 494 unicorn yang berdiri pada tahun 2000-an dan belum melantai di bursa saham, sebesar 206 perusahaan merupakan startup China dan 203 perusahaan startup AS. Unicorn merupakan startup bervaluasi di atas US$1 miliar.


China sekarang menjadi rumah bagi sejumlah perusahaan rintisan terbesar di dunia yang bernilai lebih dari US $ 1 miliar, mengalahkan Amerika Serikat dan meningkatkan taruhannya dalam perang dagang kedua negara.

"Lebih dari 80% startup unicorn terkenal di dunia berasal dari China dan AS, meskipun mereka hanya mewakili setengah PDB duia dan seperempat populasi dunia," kata Rupert Hoogewef, Chairman dan chief research Hurun Report, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (22/10/2019).

Total valuasi unicorn di dunia mencapai US$1,7 triliun yang terbesar di 24 negara. India menjadi negara ketika dengan unicorn terbanyak mencapai 21 startup. Selanjutnya diikuti Inggris dan Jerman masing-masing 13 unicorn dan 7 unicorn.

Dalam riset Hurun Global, Alipay, Ant Financial Services, ByteDance (induk TikTok), dan Didi Chuxing jadi startup unicorn dengan valuasi terbesar. Jika digabungkan valuasi mereka mencapai US$280 miliar.

"Tantangannya sekarang adalah apakah booming startup teknologi ini akan berlanjut di China, terutama karena ekonomi Tiongkok yang hadapi tantangan berat," jelasnya.


(roy/roy) Next Article Trump Positif Corona Bikin China Untung, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular