Tak Ingin HP & Hidup Bermasalah? Delete Aplikasi Populer Ini!

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 October 2019 07:27
Tak Ingin HP & Hidup Bermasalah? Delete Aplikasi Populer Ini!
Foto: INFOGRAFIS, Waspada!, Malware Curi Data Kamu
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan keamanan Inggris, Upstream menemukan aplikasi populer yang telah didownload 40 juta kali terlibat dalam "transaksi mencurigakan" tanpa sepengetahuan pengguna ponsel android.

Aplikasi tersebut bernama Snaptube, aplikasi yang memungkinkan pengguna mendownload video apapun dari YouTube dan dapat menontonnya secara offline. Aplikasi ini secara diam-diam mendaftarkan perangkat ke layanan premium yang tidak diinginkan pengguna dan secara otomatis mengklik iklan di background yang menguntungkan hacker yang menciptakan malware.




Upstream mengatakan dalam enam bulan terakhir telah memblokir 70 juta transaksi online curang yang berasal dari Snaptube. Jika transaksi tersebut tidak ditandai, 4,4 juta korban akan mengeluarkan lebih dari US$90 juta untuk layanan digital premium yang tidak pernah disetujui korban.

"Kami memblokir ancaman baru setiap hari dan kami akan menyarankan siapa pun yang menggunakan aplikasi Snaptube untuk hati-hati dan mengawasi tagihan telepon mereka dan melaporkan kepada operator setiap layanan berlangganan atau biaya yang tidak mereka otorisasi," ujar CEO Upstream Guy Krief, seperti dikutip dari PhoneArena, Senin (21/10/2019).

Guy Krief menambahkan Upstream menjalankan beberapa tes yang membuktikan aplikasi dapat "melayani dan merespons iklan di latar belakang tanpa persetujuan atau pengetahuan penggunanya."

Upstream menemukan Snaptube berisi kode perangkat lunak pengembang yang sama, Mango SDK, yang digunakan oleh aplikasi video populer China lainnya yang disebut Vidmate. Penggunanya juga dikenakan biaya untuk layanan berlangganan premium yang tidak dipesan.

Baik Vidmate maupun Snaptube memiliki URL, domain, dan pola lalu lintas yang serupa. Menurut Upstream, orang-orang di Brasil, Mesir, Sri Lanka, Malaysia, dan Afrika Selatan paling terpengaruh oleh Snaptube. Aplikasi ini hanya ditawarkan melalui toko aplikasi pihak ketiga dan tidak terdaftar di Google Play Store.



Berlanjut ke halaman 2 >>>


Snaptube telah menanggapi tuduhan ini dengan menyatakan mereka adalah korban juga. "Kami tidak menyadari Mango SDK melakukan kegiatan penipuan iklan, yang membawa kami kehilangan reputasi merek yang besar," ujar manajemen Snaptube.

"Setelah pengguna mengeluh tentang perilaku jahat SDK Mango, kami dengan cepat merespons dan menghentikan semua kerja sama dengan mereka. Versi di situs resmi kami serta saluran distribusi yang kami kelola sudah bebas dari masalah ini."

Sumber di Snaptube mengatakan mereka berpikir untuk membawa pengembang Mangga SDK ke pengadilan.

Meski begitu, ini bukan pertama kalinya aplikasi Snaptube bermasalah. Pada Februari lalu, Laporan Perusahaan Keamanan Sophos menunding Snaptube memutas iklan di background ponsel dan membuat klik aplikasi palsu. Kedua aktivitas ini memberikan keuntungan pada aktor jahat.

Dalam laporanya, Sophos menghitung selama periode waktu pelacakan, aplikasi Snaptube sudah diperbaharui lebih dari 3.000 kali. Itu berarti rata-rata 2,5 pembaruan per hari. Sophos diberitahu Agustus lalu Snaptube menghapus kode itu dari aplikasi, tetapi beberapa bulan kemudian tersebut belum dilakukan.

[Gambas:Video CNBC]





Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular