Perluas Layanan, Kudo Bakal Lebarkan Sayap ke Fintech Lending

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 September 2019 17:53
Perusahaan pasar daring Kudo (Kios Dagang untuk Online) Indonesia akan melebarkan sayap ke fintech lending.
Foto: Kudo (Detik news)

Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan pasar daring Kudo (Kios Dagang untuk Online) Indonesia akan melebarkan sayap ke fintech lending. Hal ini dikatakan oleh CEO Agung Nugroho setelah menjadi pembicara di Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

"Pasti ada rencana perluasan ke fintech. Semuanya dalam waktu dekat. Targetnya tahun depan," ujar Agung.

Namun menurut Agung, perluasan ini tidak secara khusus mengarah ke fintech lending. "Ini enggak particularly ke fintech lending. Ada beberapa hal yang kita kerjakan untuk make sure bahwa agen bisa dapat lebih banyak tapi costnya lebih murah. Bisa macam-macam, salah satunya fintech lending, produk baru yang lain," jelasnya.


Kudo sendiri sebenarnya lebih mengutamakan rencana perluasan pelayanan. Apapun yang sebuah mitra warung kerjakan, Kudo akan menyediakan kebutuhannya.

"Jadi semua orang bisa punya kesempatan. Sekarang kita menyediakan produk-produk yang bisa mereka jual, seperti pulsa dll. Kita juga sudah sediakan inventory untuk mereka bisa beli, supaya costnya lebih murah," ungkapnya.

"Tapi ke depannya akan ada produk-produk yang basically agen bisa jual, karena kita fokus bukan ke yang dijual, tapi bagaimana ningkatin kehidupan dari sebuah warung tradisional, supaya bisa kompetitif dengan convenient store," lanjutnya.

Kudo yang sudah memiliki lebih dari 2 juta mitra dan agen dari seluruh Indonesia kini dikabarkan juga akan melakukan rebranding pada tahun depan. "Tunggu aja tanggal mainnya. Yang pasti kita akan lebih bagus dan lebih bisa dimengerti dan bisa surfing warung lebih hebat lagi," tambahnya.


Lebih lanjut, untuk rencana ekspansi ke pasar internasional, Kudo belum memikirkan hal tersebut. Agung menyatakan kalau mereka masih ingin menjadi perusahaan terbesar dan terbaik untuk warung tradisional di Indonesia.

"Untuk sekarang kita fokus di Indonesia dulu. Belum mau keluar," tukasnya.


(dob/dob) Next Article Startup Ini Buka-Bukaan Rasanya Diakuisisi Oleh Grab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular