Fintech Summit and Expo 2019

Ini Bukti Layanan Perbankan Mulai 'Disikat' Fintech

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 September 2019 14:29
Saat ini transaksi pengiriman uang sudah tidak lagi mengandalkan perbankan.
Foto: Pelayanan nasabah Bank BTN di Bank BTN, Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kemajuan teknologi, banyak startup yang bermunculan di Indonesia. Salah satunya layanan keuangan digital atau fintech yang semakin menjamur.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, bahkan saat ini transaksi pengiriman uang sudah tidak lagi mengandalkan perbankan. Pasalnya sudah ada aplikasi uang elektronik yang memberikan kemudahan.

"Memang fintech share-nya masih kecil, tapi kita lihat potensinya dari itu, growth-nya sangat tinggi. Teknologi, preverensi dari masyarakat dan otoritas," ujar Fillianingsih di Jakarta Convention Center, Senin (23/9/2019).

Fillianingsih menjelaskan, porsi fintech memang tidak bisa dibandingkan dengan perbankan yang masih mendominasi hingga 80% layanan dan akses keuangan. Namun, pertumbuhan fintech meningkat sangat cepat.

Ia menjelaskan, dari data BI, layanan transfer perbankan juga terus mengalami penurunan. Sedangkan layanan uang elektronik terus meningkat.

"Jangan dibandingkan (fintech) dengan perbankan. Tapi kalau dulu hampir 55% transfer bank, sekarang turun jadi 46%. Justru sekarang uang elektronik (porsi) 23% dari 11%," jelasnya.

Tapi ia menekankan, perbankan tidak perlu curiga akan kehadiran dan menjamurnya fintech pembayaran. Namun ia juga mengingatkan agar fintech lebih berhati-hati dalam melakukan inovasi.

"Pemain baru fintech tak usah curiga, karena masing-masing interlink perbankan. Fintech meng-create inovasi, tapi enggak boleh bablas, harus ada kehati-hatian. Termasuk juga costumer protection."




(dru) Next Article Terbaru! Ini 58 Perusahaan Fintech yang Terdaftar di BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular