
Round Up Tech
Heboh Bukalapak PHK Ratusan Karyawan & Pembobolan Bank BUMN
Redaksi, CNBC Indonesia
14 September 2019 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia startup Indonesia dihebohkan oleh Bukalapak yang melakukan pemutusan hubungan kerja ratusan karyawannya. Selain itu ada sejumlah orang yang mampu membobol Bank BUMN via aplikasi Kudo.
Berikut Top Stories Tech pekan ini:
PHK Bukalapak
Pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky akhirnya angkat suara atas kebijakan pemutusan hubungan kerja ratusan karyawannya. Keputusan tersebut diambil demi pendapatan positif.
Achmad Zaky mengatakan PHK dilakukan setelah mempertimbangkan pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA/earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) baik.
"Pada saat ini kami sudah memiliki modal yang cukup dari para pemegang saham untuk meraih EBITDA positif, tentunya apabila semua rencana kami berjalan lancar tanpa halangan," kata dia, seperti dikutip dari detikcom, Kamis (12/9/2019).
Bahkan dia mengatakan, Bukapalak akan menjadi e-commerce unicorn pertama yang akan meraih BEP (break event point). "Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih BEP (break even point) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat," ujar Zaky.
Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia. Alumni ITB ini pun tetap bakal berikhtiar seperti itu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas lokal.
"Kami berupaya keras untuk menjaga kepercayaan itu agar kontribusi kami nyata untuk pergerakan ekonomi di level usaha kecil," ujarnya.
Sebelumnya, CNBC Indonesia melaporkan Bukalapak telah melakukan PHK pada sejumlah karyawan. PHK tersebut merupakan bentuk efisiensi.
"Ada ratusan yang kena. Kita (yang terkena PHK) sudah beberapa kali audiensi dengan manajemen di lokasi yang berbeda," sebut sumber CNBC Indonesia yang membisikkan kabar tersebut seperti ditulis Selasa (10/9/2019).
Sementara, CNN Indonesia juga menuliskan karyawan di divisi Marketing hingga customer service Bukalapak termasuk yang menjadi 'korban' dari dugaan efisiensi perusahaan.
Sumber pun mengungkap belum diketahui jumlah pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff. Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.
Sumber CNNIndonesia.com yang lain mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang. Divisi engineering dikabarkan menjadi salah satu bagian yang terkena dampak paling besar.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Bukalapak Kolaps? (NEXT)
Kasus PHK karyawan Bukalapak yang bikin heboh jadi mendapat perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menkominfo telah menanyakan hal ini pada manajemen Bukalapak dan menganggap hal ini sebagai perubahan strategi saja.
Rudiantara mengatakan menurut laporan yang ia terima, hanya 100 dari 2600 pegawai yang terdampak kebijakan restrukturisasi.
"Menurut saya ini hal yang wajar, kalau dilihat secara positifnya Bukalapak pertumbuhannya 3 kali lipat, logikanya pasti akan bertambah pegawainya, hanya ini istilahnya ada yan tidak sesuai dengan strateginya. Itu yang sekarang keluar," kata Rudiantara, saat dijumpai di Istana Negara, Rabu (11/9/2019).
Ia juga mengatakan bahwa hal ini hanya sebatas penguatan strategi, berbeda dengan perusahaan yang dikatakan mau tutup atau rugi dan melakukan layoff pegawai.
Rudi menegaskan bahwa apa yang terjadi di bukalapak bukan tanda perusahaan bakal kolaps. "Kalau saya bicara dengan foundernya enggak, Tokopedia aja sebulan sekarang GMV-nya aja US$ 1 miliar, setahun US$ 12 miliar."
Saat ditanya apakah yang sedang terjadi di Bukalapak bisa menular ke unicorn atau startup lainnya?
Rudi sekali lagi menjelaskan bahwa dunia startup beda dengan pabrikan biasa, dunia startup lebih dinamis dan bisa berubah strategi setiap waktu.
"Pasti dia akan cari orang yang lebih cocok, kalau lihat di Sillicon Valley itu model bisnisnya karyawan keluar dari perusahaan established seperti Google dan mereka bikin startup baru, bikin ekosistem baru."
Budaya inilah, kata dia, yang membuat perusahaan startup berkembang. Mereka mengincar untuk dapat diakuisisi oleh induknya, "Kalau jadi karyawan terus dapatnya berapa? kalau jadi startup kan valuasinya besar."
HALAMAN SELANJUTNYA >> KUDO yang Bisa Bobol Bank BUMN (NEXT)
Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap aksi pembobolan satu bank BUMN di Palembang menggunakan akun aplikasi Kudo, dengan total kerugian Rp 16 miliar.
Kanit I Ditsiber Bareskrim Kompol, Ronald Sipayung, mengatakan aksi pembobolan bank ini ini dilakukan oleh beberapa komplotan, yang sudah ditangkap baru dua orang. Sayang ia tidak bersedia menyebut nama Bank BUMN tersebut.
"Kami mendapatkan laporan dari Bank BUMN tersebut. Total kerugiannya kurang lebih Rp 16 miliar, yang kemarin ditangkap membobol Bank BUMN itu dengan total kerugian Rp 1,3 miliar," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).
Kemarin (10/9/2019), Bareskrim menangkap dua tersangka pelaku pembobolan bank lewat akun Kudo. Kedua pelaku berinisial YA (24) dan RF (23) berstatus mahasiswa. Keduanya ditangkap beberapa hari lalu di Palembang, Sumatera Selatan.
Aksi kedua tersangka ini terungkap setelah Bank BUMN menemukan adanya anomali transaksi dan dilaporkan ke polisi. Keduanya melakukan pembobolan sejak 3 Desember 2018 hingga awal Juli 2019.
Ronald menjelaskan untuk membobol Bank BUMN tersebut, pelaku memanfaatkan celah dari sistem Kudo dan perbankan. Modus pembobolan tersebut mereka berbelanja dengan menggunakan akun Kudo. Transaksi tersebut berhasil tetapi saldo Kudo pelaku tak berkurang.
"Namun, di sisi lain saldo di rekening virtual berkurang karena bank membayarkan tagihan pelaku ke merchant," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).
"Dari hasil kejahatan tersebut, pelaku membeli beberapa properti, antara lain sebuah mobil, kemudian laptop, jam tangan, dan alat komunikasi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seperti dikutip dari detikcom.
Selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sebuah mobil, handphone, dan perhiasan yang dibeli menggunakan hasil pembobolan bank. Para tersangka dijerat Undang-Undang ITE dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan pidana penjara paling lama 6 tahun serta denda maksimal Rp 1 miliar.
Kompol Ronald Sipayung mengungkapkan masih terus melakukan analisa data dari bank dan melakukan pengejaran pada beberapa sindikat pembobol bank tersebut.
Informasi saja, Kudo merupakan singkatan dari Kios Untuk Dagang Online. Platform ini menggunakan konsep online to offline (O2O) untuk mengembangkan solusi praktis untuk marketplace dan ekosistem pembayaran di Indonesia.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Jawaban Manajemen KUDO (NEXT)
Manajemen Kudo angkat bicara soal kasus pembobolan Rp 16 miliar salah satu bank BUMN di Palembang lewat akun aplikasi Kudo. Menurut manajemen kasus pembobolan tersebut bukan karena adanya celah keamanan pada aplikasi Kudo.
Juru bicara Kudo mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh Direktorat Siber Bareskrim untuk mengungkap kasus pembobolan salah satu BUMN tersebut.
"Terkait adanya pemberitaan di berbagai media bahwa ada celah keamanan pada aplikasi Kudo yang menyebabkan terjadinya kejadian seperti yang diungkapkan kemarin, Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan ataupun masalah keamanan pada aplikasi Kudo," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (13/9/2019).
Juru Bicara Kudo menambahkan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak lainnya terkait kasus ini.
"Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman dan terpercaya untuk terus mendukung usaha memajukan warung dan usaha kecil di Indonesia.," terangnya.
Kudo adalah aplikasi digital untuk memajukan warung tradisional di Indonesia agar menjadi serba bisa melayani berbagai produk dan layanan. Mulai Mei 2017, Kudo secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar Grab.
(dru) Next Article Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital
Berikut Top Stories Tech pekan ini:
PHK Bukalapak
Achmad Zaky mengatakan PHK dilakukan setelah mempertimbangkan pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA/earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) baik.
"Pada saat ini kami sudah memiliki modal yang cukup dari para pemegang saham untuk meraih EBITDA positif, tentunya apabila semua rencana kami berjalan lancar tanpa halangan," kata dia, seperti dikutip dari detikcom, Kamis (12/9/2019).
Bahkan dia mengatakan, Bukapalak akan menjadi e-commerce unicorn pertama yang akan meraih BEP (break event point). "Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih BEP (break even point) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat," ujar Zaky.
Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia. Alumni ITB ini pun tetap bakal berikhtiar seperti itu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas lokal.
"Kami berupaya keras untuk menjaga kepercayaan itu agar kontribusi kami nyata untuk pergerakan ekonomi di level usaha kecil," ujarnya.
![]() |
Sebelumnya, CNBC Indonesia melaporkan Bukalapak telah melakukan PHK pada sejumlah karyawan. PHK tersebut merupakan bentuk efisiensi.
"Ada ratusan yang kena. Kita (yang terkena PHK) sudah beberapa kali audiensi dengan manajemen di lokasi yang berbeda," sebut sumber CNBC Indonesia yang membisikkan kabar tersebut seperti ditulis Selasa (10/9/2019).
Sementara, CNN Indonesia juga menuliskan karyawan di divisi Marketing hingga customer service Bukalapak termasuk yang menjadi 'korban' dari dugaan efisiensi perusahaan.
Sumber pun mengungkap belum diketahui jumlah pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff. Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.
Sumber CNNIndonesia.com yang lain mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang. Divisi engineering dikabarkan menjadi salah satu bagian yang terkena dampak paling besar.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Bukalapak Kolaps? (NEXT)
Kasus PHK karyawan Bukalapak yang bikin heboh jadi mendapat perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menkominfo telah menanyakan hal ini pada manajemen Bukalapak dan menganggap hal ini sebagai perubahan strategi saja.
Rudiantara mengatakan menurut laporan yang ia terima, hanya 100 dari 2600 pegawai yang terdampak kebijakan restrukturisasi.
"Menurut saya ini hal yang wajar, kalau dilihat secara positifnya Bukalapak pertumbuhannya 3 kali lipat, logikanya pasti akan bertambah pegawainya, hanya ini istilahnya ada yan tidak sesuai dengan strateginya. Itu yang sekarang keluar," kata Rudiantara, saat dijumpai di Istana Negara, Rabu (11/9/2019).
Ia juga mengatakan bahwa hal ini hanya sebatas penguatan strategi, berbeda dengan perusahaan yang dikatakan mau tutup atau rugi dan melakukan layoff pegawai.
![]() |
Rudi menegaskan bahwa apa yang terjadi di bukalapak bukan tanda perusahaan bakal kolaps. "Kalau saya bicara dengan foundernya enggak, Tokopedia aja sebulan sekarang GMV-nya aja US$ 1 miliar, setahun US$ 12 miliar."
Saat ditanya apakah yang sedang terjadi di Bukalapak bisa menular ke unicorn atau startup lainnya?
Rudi sekali lagi menjelaskan bahwa dunia startup beda dengan pabrikan biasa, dunia startup lebih dinamis dan bisa berubah strategi setiap waktu.
"Pasti dia akan cari orang yang lebih cocok, kalau lihat di Sillicon Valley itu model bisnisnya karyawan keluar dari perusahaan established seperti Google dan mereka bikin startup baru, bikin ekosistem baru."
Budaya inilah, kata dia, yang membuat perusahaan startup berkembang. Mereka mengincar untuk dapat diakuisisi oleh induknya, "Kalau jadi karyawan terus dapatnya berapa? kalau jadi startup kan valuasinya besar."
HALAMAN SELANJUTNYA >> KUDO yang Bisa Bobol Bank BUMN (NEXT)
Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap aksi pembobolan satu bank BUMN di Palembang menggunakan akun aplikasi Kudo, dengan total kerugian Rp 16 miliar.
Kanit I Ditsiber Bareskrim Kompol, Ronald Sipayung, mengatakan aksi pembobolan bank ini ini dilakukan oleh beberapa komplotan, yang sudah ditangkap baru dua orang. Sayang ia tidak bersedia menyebut nama Bank BUMN tersebut.
"Kami mendapatkan laporan dari Bank BUMN tersebut. Total kerugiannya kurang lebih Rp 16 miliar, yang kemarin ditangkap membobol Bank BUMN itu dengan total kerugian Rp 1,3 miliar," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).
Kemarin (10/9/2019), Bareskrim menangkap dua tersangka pelaku pembobolan bank lewat akun Kudo. Kedua pelaku berinisial YA (24) dan RF (23) berstatus mahasiswa. Keduanya ditangkap beberapa hari lalu di Palembang, Sumatera Selatan.
Aksi kedua tersangka ini terungkap setelah Bank BUMN menemukan adanya anomali transaksi dan dilaporkan ke polisi. Keduanya melakukan pembobolan sejak 3 Desember 2018 hingga awal Juli 2019.
Ronald menjelaskan untuk membobol Bank BUMN tersebut, pelaku memanfaatkan celah dari sistem Kudo dan perbankan. Modus pembobolan tersebut mereka berbelanja dengan menggunakan akun Kudo. Transaksi tersebut berhasil tetapi saldo Kudo pelaku tak berkurang.
"Namun, di sisi lain saldo di rekening virtual berkurang karena bank membayarkan tagihan pelaku ke merchant," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).
"Dari hasil kejahatan tersebut, pelaku membeli beberapa properti, antara lain sebuah mobil, kemudian laptop, jam tangan, dan alat komunikasi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seperti dikutip dari detikcom.
Selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sebuah mobil, handphone, dan perhiasan yang dibeli menggunakan hasil pembobolan bank. Para tersangka dijerat Undang-Undang ITE dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan pidana penjara paling lama 6 tahun serta denda maksimal Rp 1 miliar.
Kompol Ronald Sipayung mengungkapkan masih terus melakukan analisa data dari bank dan melakukan pengejaran pada beberapa sindikat pembobol bank tersebut.
Informasi saja, Kudo merupakan singkatan dari Kios Untuk Dagang Online. Platform ini menggunakan konsep online to offline (O2O) untuk mengembangkan solusi praktis untuk marketplace dan ekosistem pembayaran di Indonesia.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Jawaban Manajemen KUDO (NEXT)
Juru bicara Kudo mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh Direktorat Siber Bareskrim untuk mengungkap kasus pembobolan salah satu BUMN tersebut.
"Terkait adanya pemberitaan di berbagai media bahwa ada celah keamanan pada aplikasi Kudo yang menyebabkan terjadinya kejadian seperti yang diungkapkan kemarin, Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan ataupun masalah keamanan pada aplikasi Kudo," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (13/9/2019).
Juru Bicara Kudo menambahkan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak lainnya terkait kasus ini.
"Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman dan terpercaya untuk terus mendukung usaha memajukan warung dan usaha kecil di Indonesia.," terangnya.
Kudo adalah aplikasi digital untuk memajukan warung tradisional di Indonesia agar menjadi serba bisa melayani berbagai produk dan layanan. Mulai Mei 2017, Kudo secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar Grab.
(dru) Next Article Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital
Most Popular