Nambah Lagi, Ini 5 Penantang Baru Grab & Gojek di RI

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
11 August 2019 10:34
3. Asia Trans
Foto: infografis/Ini Aturan Baru Taksi Online/Edward Ricardo
Aplikasi Asia Trans diluncurkan pada Oktober 2018. Pendiri dan CEO Asia Trans (Asia Trans Teknologi) adalah Suhartoni Yonathan Salusu.

Dilihat sekilas, Asia Trans mempunyai kemiripan dengan Grab dan Gojek dalam hal model dan layanan. Misalnya, cara pengguna untuk memesan layanan hingga skema kerjasama yang memotong komisi dari driver sebesar 15%.

Suhartoni mengklaim bahwa Asia Trans sudah memiliki 185.000 mitra yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Indonesia serta mengangkut 100.000 pengguna. Bahkan sampai ke Indonesia Timur. 

"Kita sudah ada bahkan sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Targetnya akhir 2019 sudah ada 800.000 driver," kata Suhartoni beberapa waktu lalu. 

Ditambahkannya, pengguna Asia Trans terbanyak ada di Kalimantan.

Suhartoni mengaku sudah menerapkan big data dan firewall untuk mempercanggih teknologi di perusahaannya. Selain itu, Asia Trans tidak menggunakan server cloud. Mereka memiliki server sendiri yang ditempatkan di tempat yang sama dengan Gojek. 

4. FastGo

Nambah Lagi, Ini 5 Penantang Baru Grab & GojekFoto: Fastgo (Reuters)

FastGo merupakan startup ride hailing asal Vietnam yang berdiri pada 2018 setelah Uber keluar dari Asia Tenggara. Rencananya, FastGo akan masuk Indonesia pada akhir tahun ini. 

FastGo mengklaim memiliki hampir 60.000 pengemudi yang melayani 10 provinsi di Vietnam. Saat ini mereka juga beroperasi di Myanmar. Pasarnya pun sudah sampai ke Thailand dan Filipina, dikutip dari KrAsia, Selasa (6/8/2019). Lalu pada Maret lalu, FastGo mengumumkan hadir di pasar Singapura dan meluncurkan aplikasinya di April 2019. 

Namun, saat pengumuman peluncurannya, FastGo tidak memberikan perincian tentang tarif. Pendiri dan chairman perusahaan Nguyen Huu Tuat hanya mengindikasikan bahwa setiap perjalanan FastGo akan selalu lebih murah daripada yang lain.

Seperti perusahaan ride-hailing lainnya di kawasan yang ingin mendapatkan pangsa pasar, FastGo juga ingin melakukan diversifikasi dengan memasukkan bisnis pengiriman makanan dan layanan keuangan. FastGo bahkan telah meluncurkan layanan perjalanan helikopter bernama FastSky.

5. Maxim

Maxim merupakan startup taksi online asal Rusia. Perusahaan ini sudah beridiri pada 2003 lalu di kota Chardinsk, Pegunungan Ural. Saat ini Maxim telah beroperasi di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Batam, Kepulauan Riau.

Taksi online ini berkembang jauh dan sudah membuka cabang di luar Federasi Rusia sepeti Ukraina, Kazakhstan, Georgia, Bulgaria, Tajikistan, Belarusia, Azerbaijan, dan Italia.

Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan tidak mempermaslahkan kehadiran ride hailing tersebut. apalgi Bitcar juga sudah ada di Kalimatan.

"Kalau kita sih bebas saja, kita cuma minta mereka penuhi ketentuan seperti kantor, aplikasi dan kemitraanya bagaimana dipresentasikan ke kita," kata Yani seperti dikutip dari detikcom, Rabu (7/8/2019).


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular