Bobol Keamanan iPhone Dibayari Apple Rp14 M, Siapa Mau?

Redaksi, CNBC Indonesia
09 August 2019 14:47
Apple Inc menawarkan hadiah hingga US$1 juta atau setara Rp 14 miliar kepada peneliti cybersecurity yang menemukan kelemahan iPhone.
Foto: apple (REUTERS/Stephen Lam)
Jakarta, CNBC IndonesiaApple Inc menawarkan hadiah hingga US$1 juta atau setara Rp 14 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000) kepada peneliti cybersecurity yang menemukan kelemahan iPhone. Ini adalah hadiah terbesar yang pernah ditawarkan Apple untuk melawan peretasan.

Hadiah ini diumumkan Apple dalam konferensi keamanan tahunan Black Hat di Las Vegas (AS), Kamis (8/8/2019). Kesempatan ini dibuka untuk semua peneliti cybersecurity. Sebelumnya, Apple menawarkan hadiah ini kepada beberapa peneliti yang terpilih dan diundang untuk melakukan penelitian.


Hadiah ini akan diberikan pada mereka yang berhasil mengakses kernel iPhone dari jarak jauh tanpa melakukan tindakan apa pun dari pengguna ponsel. Hadiah tertinggi yang pernah diberikan Apple untuk mencoba sistem keamanan Apple adalah US$200.000 untuk peneliti yang berhasil melaporkan adanya bug yang kemudian dapat memperbaikinya.

Apple mengambil langkah-langkah lain untuk mempermudah penelitian, termasuk menawarkan telepon yang dimodifikasi yang beberapa sistem keamanannya dinonaktifkan.

Bobol Sistem Keamanan iPhone Dibayar Apple Rp14 M, Siapa Mau?Foto: Jonathan Ive, Presiden Senior Desain Apple dan Timothy Donald Cook atau Tim Cook, CEO Apple/Doc.Apple

Kontraktor dan broker pemerintah telah membayar sebanyak US$ 2 juta untuk teknik peretasan yang paling efektif guna mendapatkan informasi dari perangkat.

Apple mengambil langkah-langkah lain untuk mempermudah penelitian, termasuk menawarkan telepon yang dimodifikasi yang beberapa sistem keamanannya dinonaktifkan.


Sejumlah perusahaan swasta, seperti NSO Group Israel, menjual kemampuan peretasannya kepada pemerintah.

"NSO Group mengembangkan teknologi yang dilisensikan ke badan intelijen dan penegak hukum dengan tujuan tunggal untuk mencegah dan menyelidiki teror dan kejahatan," kata NSO dalam sebuah pernyataan. "Ini bukan alat untuk menargetkan wartawan untuk melakukan pekerjaan mereka atau untuk membungkam kritik."

Simak video tentang Apple di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Peringatan Bahaya Bagi Pengguna Apple iPhone

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular