
Inilah Riset yang Sebut Singapura Punya 4 Unicorn, Ada Gojek?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
31 July 2019 10:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Kepala BKPM Thomas Lembong yang mengutip hasil riset Google-Temasek yang sebut Singapura punya empat unicorn dan Indonesia nol bikin heboh. Pasalnya, selama ini jumlah unicorn Indonesia lebih banyak dari Singapura.
Ternyata Thomas Lembong mengutip riset Google-Temasek bertajuk "e-conomy SEA: Unlocking the $200 bilion digital opportunity in Southheast Asia" yang dipublikasi tahun 2016 silam.
Dalam laporan tersebut memang disebutkan Singapura punya 4 unicorn sementara Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Malaysia. Empat unicorn tersebut adalah GrabTaxi (ride-hailing), Garena (e-commerce & publisher game), Lazada (e-commerce) dan Razer (game online dan perangkatnya).
Laporan tahun 2016 berisi soal perkembangan ekonomi digital di kawasaan Asia Tenggara. Disebutkan Asia Tenggara merupakan kawasan dengan pertumbuhan internet tercepat di Asia Tenggara. Konsekuensinya ekonomi digital diprediksi tembus US$200 miliar pada 2025.
Pertumbuhan tersebut akan dimotori oleh pasar e-commerce, media dan travel online. Pada 2025, pasar e-commerce diprediksi akan tembus US$88 miliar dan berpotensi tembus hingga US$120 miliar.
Namun ada lima tantangan untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi digital. Yakni, talenta (para engineering), mekanisme pembayaran, infrastruktur internet, infrastruktur logistik dan peningkatan kepercayaan konsumen.
Menurut CB Insights, ada empat startup unicorn di Indonesia. Yakni, Gojek dengan valuasi US$10 miliar, Tokopedia US$7 miliar, Bukalapak US$1 miliar dan Traveloka US$1 miliar. Startup unicorn adalah mereka yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar.
Sebelumnya, Thomas Lembong mengatakan induk startup unicorn Indonesia berada di Singapura. Induk usaha tersebut tiak memberikan dana segar ke anak usahanya. Namun alurnya, sang induk membayarkan langsung ke vendor, pengelola gedung kantor dan perusahaan periklanan yang bekerja sama dengan anak usahanya.
Namun pernyataan ini kemudian diralat sendiri oleh Thomas Lembong dan Ia pun memohon maaf kepada startup unicorn Indonesia.
Simak video ambisi Indonesia punya dua startup decacorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article BKPM: RI Punya 2.070 Startup, Dari Fintech hingga E-Commerce
Ternyata Thomas Lembong mengutip riset Google-Temasek bertajuk "e-conomy SEA: Unlocking the $200 bilion digital opportunity in Southheast Asia" yang dipublikasi tahun 2016 silam.
![]() |
Dalam laporan tersebut memang disebutkan Singapura punya 4 unicorn sementara Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Malaysia. Empat unicorn tersebut adalah GrabTaxi (ride-hailing), Garena (e-commerce & publisher game), Lazada (e-commerce) dan Razer (game online dan perangkatnya).
Pertumbuhan tersebut akan dimotori oleh pasar e-commerce, media dan travel online. Pada 2025, pasar e-commerce diprediksi akan tembus US$88 miliar dan berpotensi tembus hingga US$120 miliar.
Namun ada lima tantangan untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi digital. Yakni, talenta (para engineering), mekanisme pembayaran, infrastruktur internet, infrastruktur logistik dan peningkatan kepercayaan konsumen.
Menurut CB Insights, ada empat startup unicorn di Indonesia. Yakni, Gojek dengan valuasi US$10 miliar, Tokopedia US$7 miliar, Bukalapak US$1 miliar dan Traveloka US$1 miliar. Startup unicorn adalah mereka yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar.
Sebelumnya, Thomas Lembong mengatakan induk startup unicorn Indonesia berada di Singapura. Induk usaha tersebut tiak memberikan dana segar ke anak usahanya. Namun alurnya, sang induk membayarkan langsung ke vendor, pengelola gedung kantor dan perusahaan periklanan yang bekerja sama dengan anak usahanya.
Namun pernyataan ini kemudian diralat sendiri oleh Thomas Lembong dan Ia pun memohon maaf kepada startup unicorn Indonesia.
Simak video ambisi Indonesia punya dua startup decacorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article BKPM: RI Punya 2.070 Startup, Dari Fintech hingga E-Commerce
Most Popular