
Hati-hati, Data 106 Juta Nasabah Bank Ini Dicuri Hacker
Redaksi, CNBC Indonesia
30 July 2019 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank asal Amerika Serikat (AS), Capital One Financial Corp pada Senin (29/7/2019) menyatakan informasi pribadi termasuk nama dan alamat dari 100 juta nasabah AS dan 6 juta nasabah di Kanada telah dicuri oleh seorang hacker. Namun pelakunya sudah ditangkap.
Tersangkanya adalah seorang mantan software engineer berusia 33 tahun yang diidentifikasi bernama Paige Thompson.
Menurut laporan yang diajukan ke Pengadilan untuk Distrik Barat Washington di Seattle, Peige Thompson memposting informasi dari peretasan tersebut terjadi antara 12 Maret dan 17 Juli, pada platform coding GitHub. Pengguna lain melihat pos tersebut dan memberi tahu Capital One tentang pelanggaran tersebut.
Aparat penegak hukum dapat melacak Thompson ketika halaman yang dia posting memuat nama lengkapnya sebagai bagian dari alamat digitalnya. Capital One mengatakan pihaknya mengidentifikasi retas pada 19 Juli. Seorang perwakilan di kantor Kejaksaan AS mengatakan tidak segera jelas apa motif tersangka.
Insiden itu diperkirakan berpotensi menimbulkan kerugian antara US$ 100 juta dan US$ 150 juta pada tahun 2019. Namun, peretas tidak mendapatkan akses ke nomor rekening kartu kredit, tetapi sekitar 140.000 nomor Jaminan Sosial dan 80.000 nomor rekening bank yang terhubung dikompromikan, kata Capital One. Informasi pribadi lainnya yang diakses termasuk nomor telepon dan credit scoring.
Sekitar 1 juta nomor asuransi sosial pelanggan kartu kredit Kanada perusahaan juga dicuri. Peretas Capital One dapat memperoleh akses ke data melalui firewall aplikasi web yang tidak terkonfigurasi, kata kantor Kejaksaan A.S.
Simak video tentang aksi hacker di bawah ini:
(roy/roy) Next Article Hati-hati Pakai Bluetooth, Data Kamu Bisa dicuri Hacker
Tersangkanya adalah seorang mantan software engineer berusia 33 tahun yang diidentifikasi bernama Paige Thompson.
Menurut laporan yang diajukan ke Pengadilan untuk Distrik Barat Washington di Seattle, Peige Thompson memposting informasi dari peretasan tersebut terjadi antara 12 Maret dan 17 Juli, pada platform coding GitHub. Pengguna lain melihat pos tersebut dan memberi tahu Capital One tentang pelanggaran tersebut.
Insiden itu diperkirakan berpotensi menimbulkan kerugian antara US$ 100 juta dan US$ 150 juta pada tahun 2019. Namun, peretas tidak mendapatkan akses ke nomor rekening kartu kredit, tetapi sekitar 140.000 nomor Jaminan Sosial dan 80.000 nomor rekening bank yang terhubung dikompromikan, kata Capital One. Informasi pribadi lainnya yang diakses termasuk nomor telepon dan credit scoring.
Sekitar 1 juta nomor asuransi sosial pelanggan kartu kredit Kanada perusahaan juga dicuri. Peretas Capital One dapat memperoleh akses ke data melalui firewall aplikasi web yang tidak terkonfigurasi, kata kantor Kejaksaan A.S.
Simak video tentang aksi hacker di bawah ini:
(roy/roy) Next Article Hati-hati Pakai Bluetooth, Data Kamu Bisa dicuri Hacker
Tags
Related Articles
Recommendation


Perang Meletus: Ini Peta Kekuatan Thailand vs Kamboja

Kiamat HP Sebentar Lagi Tiba, Penggantinya Sudah Bermunculan

10 Makanan Ini Pantang Dikonsumsi Bersama Pepaya, Catat!

Brand China Ini Tawarkan Mobil Listrik Mirip Innova Rp 300 Jutaan

10 Tanaman Hias Outdoor yang Cantik, Tahan Panas & Hujan

Aceh Diserang Tentara AS Nyamar Jadi Pedagang, 500 Orang Tewas

Harga Emas Anjlok: Bukan Lagi Safe Haven, Emas Kini Jadi Safe Goodbye

Makin Memanas! Potret Thailand-Kamboja Mulai Serang Artileri Berat
Most Popular