
Whatsapp Dibajak, Ini Saran Pencegahan dari Badan Siber RI
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 July 2019 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia- Untuk mencegah pembajakan atau kloning pada media sosial dibutuhkan literasi digital yang mumpuni dan kesadaran dari pengguna. Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), di Indonesia, media sosial yang paling sering dikloning atau dibajak adalah Whatsapp.
Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi dan Forensik Digital BSSN Bondan Widiawan mengatakan untuk pencegahan hal tersebut pengguna perlu mengaktifkan verification code.
Selain itu, periksalah apakah sedang login pada web Whatsapp. Jika merasa tidak menggunakan di web, segeralah log out.
"Untuk pencegahan bisa itu dulu, keduanya adalah langkah mudah yang bisa dilakukan," kata Bondan kepada CNBC Indonesia TV, Jumat (19/07/2019).
Dia memaparkan kloning Whatsapp biasanya terjadi kalau tidak menggunakan paket resminya, sehingga bisa di instal di ponsel siapapun.
Biasanya versi ini merupakan versi yang tidak didukung oleh Whatsapp sendiri. Yang berbahaya adalah mengunduh tools yang dikembangkan pihak ketiga, sehingga bisa menjadi ancaman.
"Teknologi ini sudah berkembang lama dan berkembang dengan variasinya yang masif, bentuk-bentuk ini menjadi sebuah isu yang jadi perhatian," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Duh, BSSN Terima Banyak Laporan Pembajakan WhatsApp
Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi dan Forensik Digital BSSN Bondan Widiawan mengatakan untuk pencegahan hal tersebut pengguna perlu mengaktifkan verification code.
Selain itu, periksalah apakah sedang login pada web Whatsapp. Jika merasa tidak menggunakan di web, segeralah log out.
"Untuk pencegahan bisa itu dulu, keduanya adalah langkah mudah yang bisa dilakukan," kata Bondan kepada CNBC Indonesia TV, Jumat (19/07/2019).
Dia memaparkan kloning Whatsapp biasanya terjadi kalau tidak menggunakan paket resminya, sehingga bisa di instal di ponsel siapapun.
Biasanya versi ini merupakan versi yang tidak didukung oleh Whatsapp sendiri. Yang berbahaya adalah mengunduh tools yang dikembangkan pihak ketiga, sehingga bisa menjadi ancaman.
"Teknologi ini sudah berkembang lama dan berkembang dengan variasinya yang masif, bentuk-bentuk ini menjadi sebuah isu yang jadi perhatian," katanya.
(dob/dob) Next Article Duh, BSSN Terima Banyak Laporan Pembajakan WhatsApp
Most Popular