Menimbang Untung-Rugi Tokped dan Traveloka Ikut Urus Haji

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2019 13:06
Ada Risiko Persaingan Usaha Tidak Sehat?
Ilustrasi Tokopedia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Apa risiko dari penguasaan big data?
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, belajar dari pengalaman negara lain. Pertama, penguasaan big data memungkinkan suatu pelaku usaha tertentu menguasai begitu besar dan luas. Jika data ini eksklusif, maka akan menciptakan barriers to entry bagi pelaku usaha lain untuk masuk pasar. Dengan demikian pelaku incumbent punya potensi abuse terhadap posisi dia yang dominan, yang bisa merugikan pendatang baru dan atau mengeksploitasi konsumen.

Kedua, penguasaan big data memungkinkan terjadinya exclusionary business practice. Dia hanya bertransaksi secara eksklusif dengan pelaku usaha tertentu dan/atau kelompok pelaku usaha tertentu dalam grup. Akibatnya pelaku-pelaku usaha lain tersingkir dari pasar.

Ketiga, dikenal dengan istilah refusal to deal, bahwa dia menolak untuk bertransaksi, sehingga bagi mereka yang tidak menguasai data sudah pasti tidak dapat mengembangkan usaha yang berbasis pada data tersebut.

Keempat, kemungkinan terjadi collusive transaction baik secara horizontal di antara pelaku yang sejenis, atau secara vertikal dalam satu rangkaian mata rantai nilai. Keduanya pasti punya dampak tidak sehat baik bagi konsumen maupun bagi pelaku usaha sejenis yang tidak memiliki akses kepada data.

Kelima, kemungkinan praktik tying and bundling yaitu mengikatkan produk atau jasa tertentu dengan produk atau jasa lain dalam suatu paket yang harus dibeli oleh konsumen. Tying and bundling lagi-lagi sangat mungkin bisa dilakukan bagi mereka yang menguasai big data, dampaknya tentu bisa merugikan konsumen atau pesaingnya.

Bagaimana kaitannya dengan penyelenggaraan umrah dan haji?
Dalam konteks jamaah umrah dan haji, tentu ini perlu menjadi perhatian, karena jumlah jemaah haji cukup besar setiap tahunnya. Data yang terkumpul dari haji bukan hanya nama dan alamat, tetapi sangat lengkap. Pendidikan, data keluarga, cap jempol, bahkan data biometrik juga dikumpulkan. Jadi data ini menjadi sangat unik, spesifik, dan mungkin eksklusif. Siapa yang menguasainya tentu punya kekuatan yang tidak dapat diprediksi penggunaannya.

Sementara saat ini terdapat ribuan penyelenggara umrah dan haji dengan skala kecil hingga besar, tetapi tidak ada yang sangat besar dan konglomerasi. Dengan demikian saat ini persaingan masih baik, dan tersedia banyak pilihan bagi calon jemaah haji dan umrah. Jika pada saatnya nanti mereka berhadapan dengan unicorn, tentu kita lihat bagaimana kesanggupan mereka.

(aji/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular