Tips Tangkal 'Agent Smith', Virus yang Nyamar Jadi WhatsApp

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 July 2019 15:43
Lembaga riset Check Point Researchers menemukan malware yang diberi nama Agent Smith menjangkiti 25 juta perangkat.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Jakarta, CNBC Indonesia - Senior Security Engineer dari Synopsys Integrity Group, Boris Cipot memberikan perhatian terhadap malware yang diberi nama Agent Smith. Bahkan dia memberikan tips agar tidak terjangkit virus ini.

"Satu cara untuk tetap waspada dalam menghadapi serangan ini adalah dengan hanya menggunakan toko aplikasi dengan kebijakan serta ulasan yang ketat terhadap aplikasi-aplikasi di dalamnya," ujar Boris Cipot, Jumat (12/7/2019).

"Amati dan berhati-hati terhadap apa yang kamu pasang di perangkat mobile kamu. Sebelum mengonfirmasi pemasangan aplikasi, lihat dari mana aplikasi itu berasal, apakah ada sumber terpercaya yang mengulas aplikasi tersebut, dan perhatikan izin akses yang diminta aplikasi tersebut," tuturnya menambahkan seperti dilansir detikcom.

Boris pun memberi contoh soal bagaimana pengguna perangkat mobile harus peka dengan akses apa saja yang diminta oleh sebuah aplikasi. Misalnya, jika kita hendak mengunduh sebuah aplikasi senter, namun ia meminta izin akses ke kontak pada perangkat mobile kita, maka ini patut menjadi perhatian.


Dalam beberapa kasus seperti itu, Boris menyarankan agar tidak memasang aplikasi tersebut. Hal ini untuk tetap memberikan keamanan terhadap perangkat yang dimiliki.

Lembaga riset Check Point Researchers menemukan malware yang diberi nama Agent Smith menjangkiti 25 juta perangkat. Malware ini mengeksploitasi berbagai kerentanan perangkat Android sasaran kemudian secara otomatis mengganti sejumlah aplikasi di dalam perangkat dengan versi sendiri yang tertanam malware tanpa diketahui pemiliknya. Beberapa aplikasi yang diganti Agent Smith secara otomatisĀ adalah WhatsApp, Opera Mini, SwiftKey dan Truecaller.

Untuk menginfeksi perangkat Android Agent Smith memanfaatkan toko aplikasi bernama 9Apps. Dari sana, malware ini menyusupi aplikasi seperti Color Phone Flash, Rabbit Temple, Kiss Game: Touch Her Heart hingga Photo Projector. Aplikasi ini paling sering diunduh sebanyak 7,8 juta kali.

Check Point Researchers menemukan malware banyak menginfeksi pengguna di India. Jumlah 15 juta perangkat. Untuk wilayah Amerika Serikat (AS) ada 300.000 lebih perangkat terinfeksi Agent Smith. "Aplikasi ini sama jahatnya dengan mereka," tulis Check Point tentang malware ini, seperti dikutip dariĀ The Verge.


(roy/dru) Next Article Waspada! 'Agent Smith', Virus Kejam yang Nyamar Jadi WhatsApp

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular