
Setelah Bos The Fed, Kini Donald Trump Serang Facebook Libra
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 July 2019 10:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Uang digital (cryptocurrency) Facebook Libra kembali mendapat serangan. Bila serangan sebelumnya datang dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, kini serangan baru datang dari Presiden Donald Trump yang menyebut mata uang resmi AS adalah dolar AS.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Donald Trump melalui akun twitter resminya @realDonaldTrump, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (12/7/2019).
Dalam cuitan berserinya, Donald Trump menyebut dirinya bukan penggemar Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Ia menyatakan cryptocurrency bukan mata uang dan tidak atur yang dapat memfasilitasi perilaku melanggar hukum.
Trump menyebut Facebook Libra harus memiliki sedikit kedudukan atau landasan. Apabila Facebook ingin menjadi bank mereka harus mendapatkan lisensi bank dan tunduk pada aturan perbankan.
Trump menambahkan hanya ada satu uang resmi di AS dan lebih kuat dari sebelumnya yang dapat diandalkan. Itu adalah Dolar AS.
Sebelumnya, Jerome Powell meminta Facebook menghentikan sementara pengembangan Libra hingga masalah yang menjadi perhatian utama terselesaikan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Jerome Powell di dalam rapat kerja dengan parlemen AS. Pernyataan Jerome Powell menjadi tentangan baru terhadap ambisi Facebook dalam sistem pembayaran.
"Libra menimbulkan banyak perhatian serius terkait privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan stabilitas keuangan," ujar Jerome Powell seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/7/2019). "Saya rasa proyek ini tidak dapat dilanjutkan tanpa mengatasi masalah itu."
Jerome Powell mengaku mendukung inovasi keuangan asal risikonya dapat diidentifikasi. Libra Facebook sendiri bisa berdampak sistemik di sistem keuangan jika mata uang digital ini bermasalah.
Alasannya, Facebook merupakan platform yang memiliki pengguna besar dan ada potensi Libra akan diadaposi secara luas. Saat ini ada 3 miliar lebih pengguna Facebook, ini belum termasuk pengguna WhatsApp dan Instagram.
Simak video tentang Facebook Libra di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Diserang dari Segala Penjuru, Apa Kabar Uang Facebook Libra?
Pernyataan ini disampaikan Presiden Donald Trump melalui akun twitter resminya @realDonaldTrump, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (12/7/2019).
Dalam cuitan berserinya, Donald Trump menyebut dirinya bukan penggemar Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Ia menyatakan cryptocurrency bukan mata uang dan tidak atur yang dapat memfasilitasi perilaku melanggar hukum.
![]() |
Trump menyebut Facebook Libra harus memiliki sedikit kedudukan atau landasan. Apabila Facebook ingin menjadi bank mereka harus mendapatkan lisensi bank dan tunduk pada aturan perbankan.
![]() |
Trump menambahkan hanya ada satu uang resmi di AS dan lebih kuat dari sebelumnya yang dapat diandalkan. Itu adalah Dolar AS.
![]() |
Sebelumnya, Jerome Powell meminta Facebook menghentikan sementara pengembangan Libra hingga masalah yang menjadi perhatian utama terselesaikan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Jerome Powell di dalam rapat kerja dengan parlemen AS. Pernyataan Jerome Powell menjadi tentangan baru terhadap ambisi Facebook dalam sistem pembayaran.
"Libra menimbulkan banyak perhatian serius terkait privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan stabilitas keuangan," ujar Jerome Powell seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/7/2019). "Saya rasa proyek ini tidak dapat dilanjutkan tanpa mengatasi masalah itu."
Jerome Powell mengaku mendukung inovasi keuangan asal risikonya dapat diidentifikasi. Libra Facebook sendiri bisa berdampak sistemik di sistem keuangan jika mata uang digital ini bermasalah.
Alasannya, Facebook merupakan platform yang memiliki pengguna besar dan ada potensi Libra akan diadaposi secara luas. Saat ini ada 3 miliar lebih pengguna Facebook, ini belum termasuk pengguna WhatsApp dan Instagram.
Simak video tentang Facebook Libra di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/gus) Next Article Diserang dari Segala Penjuru, Apa Kabar Uang Facebook Libra?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular