Akuisisi Uber oleh Grab Tak Langgar Aturan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
20 June 2019 12:30
Dewan Kompetisi Vietnam menemukan fakta terbaru jika Akuisisi Grab dan Uber pada Maret 2018 tidak melanggar Undang-Undang Persaingan di negara tersebut.
Foto: Wanti Puspa
Jakarta, CNBC Indonesia- Dewan Kompetisi Vietnam menemukan fakta terbaru jika Akuisisi Grab dan Uber pada Maret 2018 tidak melanggar Undang-Undang Persaingan di negara tersebut.

Melansir KR-Asia, Kamis (20/6/219) hasil dari investigasi ini berarti kemrenangan yang bagus bagi Grab. Belum lagi persaingan sengit yang harus dihadapi dengan Go-Viet dan FastGo.

Pada saat yang sama, pemerintah berencana untuk menundukkan perusahaan-perusahaan sejenis dengan persyaratan yang lebih ketat. Kementerian Transportasi Vietnam mengusulkan untuk mengatur aplikasi transportasi seperti Grab untuk menunjukkan bahwa mereka adalah "kendaraan sewaan".


Vietnam Competition Council, sebuah dewan independen dengan anggota yang ditunjuk oleh Perdana Menteri, telah memutuskan bahwa akuisisi tersebut tidak melanggar Undang-Undang Persaingan Vietnam sejak 2004. Keputusan itu diumumkan kepada publik di situs web Kementerian Perdagangan dan Industri Vietnam.

Undang-undang Persaingan menetapkan bahwa setiap merger atau akuisisi yang menghasilkan perusahaan memperoleh 30% atau lebih pangsa pasar harus dilaporkan kepada pihak berwenang. Otoritas Persaingan Vietnam telah mengajukan kasus tersebut kepada dewan, dengan alasan bahwa transaksi Grab-Uber melanggar peraturan ini.

Grab mengklaim bahwa pada saat akuisisi, pangsa pasar gabungannya dengan Uber di Vietnam akan kurang dari 30%. Dewan tidak mengkonfirmasi atau membantah ini dan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa akuisisi itu memonopoli pasar.

Grab Vietnam dibebaskan dari denda apa pun, hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Pada bulan September 2018, otoritas persaingan Singapura memberlakukan denda Grab dan Uber senilai total SGD 13 juta (US$ 9,5 juta) karena kesepakatan itu terbukti mengurangi persaingan dalam industri transportasi berbasis aplikasi. 


Grab mengakuisisi Uber di Asia Tenggara pada Maret 2018, yang mengakibatkan pengambilalihan berbagai unit Uber di wilayah tersebut termasuk Vietnam.

Sejak Uber keluar dari Vietnam, Grab telah menghadapi pesaing baru di sektor e-hailing, terutama Go-Viet, yang merupakan cabang dari Go-Jek, dan FastGo.

Saksikan Video Bintang Startup 2019

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob) Next Article Grab Wajib Bayar Rp 32 T Bila Uber Eksekusi Hak Jualnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular