
Rudiantara Klaim RI Tak Buru-buru Implementasikan 5G, Kenapa?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
18 June 2019 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku tidak kebelet mengimplementasikan 5G. Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan saat ini masih belum ada model bisnis untuk penerapan 5G.
"Kominfo fokusnya kita tidak kebelet 5G harus ada besok. Sekarang buktinya bisnis model sudah ada belum? 5G kecepatan bisa dua kali lipat, tapi tidak mau bayar lima kali lipat dari [harga] sekarang. Mahal," jelas Rudiantara dalam Rapat kerja Menkominfo Dengan Komisi I DPR tentang RKA dan RKP K/L Kemkominfo TA 2020, Selasa (18/6/2019).
Rudiantara model bisnis 5G untuk ritel saat ini belum ada. Berbeda dengan korporasi yang berpotensi memberikan pendapatan besar meski ada tambahan biaya yang dikeluarkan.
Dirinya memaparkan Singapura dan Jepang saja masih belum mengimplementasikan 5G di tahun ini. Jepang baru akan mengimplementasikan 5G tahun depan bertepatan Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade. Sementara, Singapura juga baru akan memiliki 5G di tahun 2021.
Rudiantara menjelaskan frekuensi ideal untuk layanan 5G ialah sebesar 3,5 Ghz. Sementara saat ini frekuensi tersebut dipakai oleh satelit. Menurut Rudiantara, ada dua opsi yang bisa dipakai agar layanan 5G bisa diimplementasi.
"Ada dua opsi tunggu satelit selesai atau kita selenggarakan kalau kebeletnya sudah benar, pasti, kita bisa implementasikan menggunakan frekuensi 3,5 giga tapi di daerah yang tidak di cover Satelit Extended C-band. Extended C tidak dipakai di Jawa." jelasnya.
Simak video tentang teknologi 5G di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Siap-siap! Daftar Akun Medsos, Kamu Wajib Pakai Nomor HP
"Kominfo fokusnya kita tidak kebelet 5G harus ada besok. Sekarang buktinya bisnis model sudah ada belum? 5G kecepatan bisa dua kali lipat, tapi tidak mau bayar lima kali lipat dari [harga] sekarang. Mahal," jelas Rudiantara dalam Rapat kerja Menkominfo Dengan Komisi I DPR tentang RKA dan RKP K/L Kemkominfo TA 2020, Selasa (18/6/2019).
Rudiantara model bisnis 5G untuk ritel saat ini belum ada. Berbeda dengan korporasi yang berpotensi memberikan pendapatan besar meski ada tambahan biaya yang dikeluarkan.
Rudiantara menjelaskan frekuensi ideal untuk layanan 5G ialah sebesar 3,5 Ghz. Sementara saat ini frekuensi tersebut dipakai oleh satelit. Menurut Rudiantara, ada dua opsi yang bisa dipakai agar layanan 5G bisa diimplementasi.
"Ada dua opsi tunggu satelit selesai atau kita selenggarakan kalau kebeletnya sudah benar, pasti, kita bisa implementasikan menggunakan frekuensi 3,5 giga tapi di daerah yang tidak di cover Satelit Extended C-band. Extended C tidak dipakai di Jawa." jelasnya.
Simak video tentang teknologi 5G di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Siap-siap! Daftar Akun Medsos, Kamu Wajib Pakai Nomor HP
Most Popular