
Wow! Teknologi 5G Bikin Adegan Film Hollywood Jadi Kenyataan

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia sedang berlomba mengeksplorasi pemanfaatan 5G untuk mewujudkan berbagai kecanggihan yang selama ini cuma ada di film. Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Kementerian Komunikasi dan Informatika Adis Alifiawan, menjelaskan 5G bukan sekadar kelanjutan dari internet generasi sebelumnya.
"Kita harus memahami 5G itu bukan hanya the next G. Kita harus memahami 5G ini sebagai suatu lompatan baru ke mana kita bergerak ke era everything is the connective, jadi kita sekarang masuk daerah transformasi digital," ujarnya dalam sebuah bincang santai yang disiarkan akun YouTube Kemenkominfo, Jumat (28/8/2020).
Dengan adanya 5G, potensi untuk mewujudkan adegan-adegan di Hollywood bisa jadi kenyataan. Nantinya, orang-orang bisa di dunia nyata bisa melakukan teleconference dengan menampilkan layar di udara layaknya di film Kingsman.
"Kemudian kita bisa driverless car kayak Fast Furious gitu, atau mungkin yang katanya sama kayak ada film Knight Raider, inget zaman dulu. [...] Jadi 5G itu kayak make dreams come reality. Jadi film-film zaman dulu yang kita bikin nyata jadi hari ini pakai teknologi," kata Adis.
Dibandingkan dengan 4G, saat ini perbedaan yang paling terlihat baru pada sisi peningkatan kecepatan jaringan internet saja. Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa kemampuan 5G sebenarnya lebih jauh dari sekadar internet yang lebih cepat dari 4G.
"Nah 2/3 kemampuan 5G itu sebetulnya bukan cuma bicara more speed, tapi bicara tentang perbaikan di sisi latency, perbaikan, di sisi realibility, kemudian peningkatan kemampuan di sisi mobility," imbuhnya.
Dia menyebut, saat ini sudah terdapat 392 operator di 126 negara memanfaatkan 5G. Namun, sejauh ini baru masuk pada tataran investasi saja.
"Jadi investasi ini cover mulai dari baru nyoba nyoba gitu ya, baru trail trail, kemudian sudah launching, atau ada yang di antaranya, let's say yang baru-baru announce bahwa they will bring 5G in the new feature, for example," tuturnya.
Dari jumlah itu, sudah ada yang full komersial meluncurkan 5G sebanyak 92 operator di 38 negara. Artinya, mereka tidak hanya softlaunch atau seremonial gunting pita, namun sudah beroperasi secara komersial.
"Dan dari situ mostly bentuknya adalah mobile itu ada 84 operator. Kemudian sekitar 37 operator, sekitar 40% itu masih mencoba use case yang paling yang paling pertama dari 5G itu adalah fixed broadband," imbuhnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirjen Kominfo: Pemerintah Mampu Orkestrasi Pengembangan 5G