
Bersediakan Zuckerberg Kurangi Kekuasaannya di Facebook?
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
31 May 2019 15:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekuasaan Mark Zuckerberg yang hampir absolut di Facebook Inc ternyata menjadi perhatian pemegang saham. Hal ini ditanyakan oleh salah satu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan Facebook.
Dalam pertemuan tersebut seorang pemegang saham menanyakan soal kekuasaan yang nyaris absolut milik Mark Zuckerberg dan peluang untuk mengurangi kontrol yang terlalu besar tersebut.
"Banyak percakapan, komentar dan proposal pagi ini tentang kekuasaan, kekuatan voting, peran Anda sebagai chairman dan CEO. Bisakah Anda menjawab langsung pertanyaan apakah Anda bersedia menyerahkan sebagian dari kekuatan itu?" tanya seorang pemegang saham kepada Zuckerberg seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (31/5/2019).
Mark Zuckerberg, yang mengontrol suara mayoritas atas saham Facebook, menjawab pertanyaan itu dengan jawaban 4 menit yang menyerukan peraturan pemerintah untuk menentukan percakapan apa yang diperbolehkan pada layanan Facebook. Dia juga menjabarkan upaya Facebook yang memungkinkan pemerintah Prancis mempelajari bagaimana praktik dan sistem kontennya bekerja.
Ia menutup rapat tersebut dengan membahas dewan pengawas konten independen yang akan memiliki kekuatan untuk menentukan konten apa yang diizinkan dan tidak diizinkan di jejaring sosial.
"Saya sangat fokus untuk memastikan kami mengambil langkah yang tepat dan tidak melalaikan hal-hal yang sepertinya lebih mudah dilakukan tetapi tidak akan benar-benar mengatasi masalah yang kita lihat," tutup Mark Zuckerberg.
"Tetapi lebih langsung, apakah Anda bersedia untuk turun dari peran Anda sebagai ketua dan menyerahkan saham super voting Anda?" Pemegang saham bertanya lagi.
"Saya pikir kita akan mencoba membatasi hanya pada satu pertanyaan," kata seorang perwakilan perusahaan kepada pemegang saham.
"Itu hanya (jawaban) ya atau tidak," jawab pemegang saham.
Zuckerberg tidak langsung menjawab pertanyaan itu, tetapi tindakan perusahaan pada rapat pemegang saham berbicara lebih luas daripada hanya sebuah percakapan saja.
Perusahaan menghadapi dua proposal pemegang saham yang akan memberi pemegang saham lebih banyak suara, dan proposal lain yang mengharuskan ketua dewan direksi untuk menjadi seseorang yang independen dari perusahaan. Facebook dengan cepat menolak proposal itu.
"Saya tahu apa yang kita semua tahu tentang kekuasaan adalah bahwa sekali Anda memilikinya, sangat sulit untuk melepaskannya," kata pemegang saham yang bertanya kepada Zuckerberg tentang menyerahkan kekuasaannya.
(roy/roy) Next Article Facebook Disebut Gunakan 'Hate Speech' Demi Keuntungan
Dalam pertemuan tersebut seorang pemegang saham menanyakan soal kekuasaan yang nyaris absolut milik Mark Zuckerberg dan peluang untuk mengurangi kontrol yang terlalu besar tersebut.
"Banyak percakapan, komentar dan proposal pagi ini tentang kekuasaan, kekuatan voting, peran Anda sebagai chairman dan CEO. Bisakah Anda menjawab langsung pertanyaan apakah Anda bersedia menyerahkan sebagian dari kekuatan itu?" tanya seorang pemegang saham kepada Zuckerberg seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (31/5/2019).
Ia menutup rapat tersebut dengan membahas dewan pengawas konten independen yang akan memiliki kekuatan untuk menentukan konten apa yang diizinkan dan tidak diizinkan di jejaring sosial.
"Saya sangat fokus untuk memastikan kami mengambil langkah yang tepat dan tidak melalaikan hal-hal yang sepertinya lebih mudah dilakukan tetapi tidak akan benar-benar mengatasi masalah yang kita lihat," tutup Mark Zuckerberg.
"Tetapi lebih langsung, apakah Anda bersedia untuk turun dari peran Anda sebagai ketua dan menyerahkan saham super voting Anda?" Pemegang saham bertanya lagi.
"Saya pikir kita akan mencoba membatasi hanya pada satu pertanyaan," kata seorang perwakilan perusahaan kepada pemegang saham.
"Itu hanya (jawaban) ya atau tidak," jawab pemegang saham.
Zuckerberg tidak langsung menjawab pertanyaan itu, tetapi tindakan perusahaan pada rapat pemegang saham berbicara lebih luas daripada hanya sebuah percakapan saja.
Perusahaan menghadapi dua proposal pemegang saham yang akan memberi pemegang saham lebih banyak suara, dan proposal lain yang mengharuskan ketua dewan direksi untuk menjadi seseorang yang independen dari perusahaan. Facebook dengan cepat menolak proposal itu.
"Saya tahu apa yang kita semua tahu tentang kekuasaan adalah bahwa sekali Anda memilikinya, sangat sulit untuk melepaskannya," kata pemegang saham yang bertanya kepada Zuckerberg tentang menyerahkan kekuasaannya.
(roy/roy) Next Article Facebook Disebut Gunakan 'Hate Speech' Demi Keuntungan
Most Popular