Telkomsel: Traffic Data Ramadan dan Lebaran Bakal Naik 66%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 May 2019 13:32
Momen Ramadan dan Lebaran diyakini dapat mendongkrak traffic layanan data Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Foto: Grapari Telkomsel (detikFoto/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNBC IndonesiaMomen Ramadan dan Lebaran diyakini dapat mendongkrak traffic layanan data Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). 

Direktur Keuangan Telkomsel Heri Supriadi mengatakan, pada momen Lebaran dan Ramadan tahun ini layanan traffic data secara year-on-year diperkirakan akan meningkat 66%. Saat ini tercatat, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 168,6 juta dengan basis pelanggan data 111,1 juta dan lalu lintas data yang terus meningkat 56,6% menjadi 1.408.872 terabyte.


Sebabnya, hingga triwulan pertama 2019 perusahaan pelat perah itu telah menambah 8.405 Base Tranceiver Station (BTS) 4G. Selama masa mudik lebaran, Telkomsel juga menambah BTS LTE di 16 jalur tol baik di Sumatera maupun Jawa. Hingga saat ini total BTS yang dimiliki Telkomsel sebanyak 197.000 yang tersebar di tanah air dengan BTS 3G dan 4G/LTE sebanyak 147.181 unit.

"BTS 4G Telkomsel masih dua kali lipat di atas rata-rata kompetitor, " kata Heri Supriadi, di Menara Telkom, Jakarta, Senin (21/5/2019). 

Sementara itu, untuk ruas tol yang baru diresmikan, Telkomsel juga menyediakan layanan 70 BTS mobile. "Kami memastikan layanan siap secara maksimum, dari sisi jaringan maupun produk," imbuhnya. 

Jika dilihat dari kinerja perusahaan secara konsolidasi, sepanjang triwulan pertama tahun ini, pendapatan TLKM secara konsolidasi tumbuh 7,7% sebesar Rp 34,84 triliun dari periode yang sama pada 2018.

Adapun, laba bersih tercatat naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,22 triliun. Pertumbuhan omzet TLKM juga disokong dari meningkatnya capaian penjualan segmen data yang naik 30,2% secara tahunan menjadi Rp 13,05 triliun. 

Berbeda dari capaian TLKM sepanjang tahun di mana lalu laba bersih anjlok 18,57% YoY menjadi Rp 18,03 triliun dari tahun 2017 yang tercatat Rp 22,14 triliun.

Heri menjelaskan, kinerja tahun lalu memang menjadi tantangan yang berat bagi kinerja operator telekomunikasi karena kompetisi yang makin ketat dan semua operator membangun jaringan untuk meningkatkan kualitas layanan. 

"Tahun lalu merupakan tahun yang cukup tinggi dinamikanya terutama kompetisi makin intens, semua membangun jaringan dalam meningkatkan kualitas dan ini mengakibatkan kompetisi makin ketat," tandasnya.


(roy/roy) Next Article Traffic Ramadan-Lebaran Padat, Telkomsel Jamin tak ada Lemot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular