Grab Pastikan Jamin Keamanan Data Pelanggan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
17 May 2019 15:46
Grab Indonesia memastikan tidak akan membagikan data pelanggan kepada pihak ketiga.
Foto: Media briefing Grab terkait bisnis 2019 oleh Group CEO Grab Anthony Tan dan Presdir Grab Indonesia Ridzki K di Lippo Kuningan. (CNBC Indonesia/Aya)
Jakarta, CNBC Indonesia- Grab Indonesia memastikan tidak akan membagikan data pelanggan kepada pihak ketiga. Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan proteksi data pelanggan menjadi keharusan bagi Grab.

Menurutnya, Grab berpikir dan mengambil langkah untuk jangka panjang dan secara global, serta memperhatikan kepentingan pengguna. "Walaupun bekerja sama dengan partner kita hanya akan membagi data de behavior yang tidak bisa diidentifikasi," kata Ridzki, Kamis (16/05/2019).


Dia memastikan, meski ada data dari kebiasaan pengguna, tetap tidak bisa ditelusuri. Hal ini pun telah menjadi perhatian Kementerian Informasi dan Telematika, agar data pelanggan dan pengemudi tidak disalahgunakan. Bahkan untuk penelitian pihak ketiga terhadap mitra, harus ada persetujuan secara personal.

"Banyak mitra pengemudi buat penelitian tetap harus ada izin dari mereka sendiri. Boleh atau tidak data mereka untuk penelitian," tegasnya.

Executive Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan mengatakan pihaknya patuh pada regulasi yang ada meski banyak bekerja sama dengan pihak ketiga. Selama ini, cukup banyak pihak ketiga yang meminta data dari pelanggan maupun mitra.

Cakupan data kebiasaan yang diberikan pun sangat ketat sehingga tidak bisa diurutkan. "Kami clear tidak akan bagikan data pengguna. Karena Kami beroperasi di satu regional, bukan hanya di Indonesia," kata Ongki.

Pernyataan dari Grab tersebut disampaikan untuk menanggapi salah satu audience dalam sesi diskusi di Universitas Indonesia yang mempertanyakan bagaimana keamanan data pengguna karena Grab bekerja sama dengan banyak perusahaan lain.


Sebelumnya Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuanga, Hendrikus Passagi juga menyoroti masalah keamanan dana pribadi.

"Hati-hati banyak di antara pelaku online ini hanya berbaju e-commerce untuk financial inclusion. Tetapi mencuri data pribadi anda untuk kasih umpan big data mereka," ujarnya.

Saksikan Video Alasan Grab Jadi Super App

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob) Next Article Resmi Jadi Decacorn, Inilah yang Akan Dilakukan Grab di 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular