Satu-Satunya dari ASEAN, Grab Masuk Top 10 Startup Dunia

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 May 2019 14:48
Grab merupakan satu-satunya perusahaan asal Asia Tenggara dari 10 besar perusahaan disruptor terbesar dunia versi CNBC Internasional.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab merupakan satu-satunya perusahaan asal Asia Tenggara dari 10 besar perusahaan disruptor terbesar dunia versi CNBC Internasional. Grab bersanding dengan raksasa-raksasa startup lainnya dari berbagai benua.

Dikutip dari CNBC.com Jumat ( 17/5/2019) Grab menduduki peringkat keempat di 50 perusahaan disruptor 2019. Namun bila dilihat dari 10 besar, Grab menjadi perusahaan satu-satunya asal Asia Tenggara dari daftar tersebut.

Perusahaan yang didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling ini resmi diluncurkan pada 2012 silam. Meski baru berusia 7 tahun, kekuatannya tak bisa dipandang sebelah mata karena mampu menembus dan mengganggu pasar konvensional alias disrupsi. Saat ini, Grab telah mengumpulkan US$ 10 miliar lebih dari para investor, termasuk US$ 1,5 miliar pada Maret dari Vision Fund milik SoftBank.



Grab yang menyebut sebagai daily super app ini terus melakukan berbagai ekspansi dan melakukan kerjasama dengan sejumlah perusahaan. Baru-baru ini, Grab meluncurkan fitur pemesanan tiket pesawat dan hotel, hingga pembelian tiket hiburan yang bisa dilakukan di satu aplikasi, yaitu Grab.

Atas semua yang sudah diraih oleh Grab, perusahaan yang berbasis di Singapura itu resmi menyabet gelar decacorn pada 2019 ini. Tak heran, Grab akan menambahkan lebih banyak lagi layanan sesuai permintaan di platformnya, untuk meningkatkan statusnya sebagai superapp.

Sementara itu, Grab juga berencana untuk mendatangkan pemimpin pasar global dan regional melalui GrabPlatform, kemampuan baru yang memungkinkan vendor untuk mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab.

Bahkan baru-baru ini, Grab juga memperkenalkan GrabWheels, bisnis skuter on-demand. Nantinya, layanan ini akan menghubungkan pengguna GRab dengan transportasi lain. Tak hanya itu, pembayarannya bisa juga terintegrasi melalui satu aplikasi.



Sebagai informasi, Daftar Disruptor 50 ini menampilkan perusahaan-perusahaan swasta, mulai dari bioteknologi, pembelajaran mesin (machine learning) hingga transportasi, ritel, dan pertanian, yang inovasinya telah mengubah dunia dan memicu persaingan antara negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat (AS) dan China.

Perusahaan baru yang berpikiran maju ini mengidentifikasi ceruk pasar yang belum dieksploitasi yang berpotensi menjadi bisnis bernilai miliaran dolar, yang sebagian besar memang sudah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar.

50 perusahaan tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$46 miliar (Rp 665,5 triliun) dari modal ventura dengan valuasi lebih dari US$266 miliar.

Saksikan Video Alasan Grab Jadi Super App

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob) Next Article Teknologi Grab Bantu Warga Tarakan Masuki Ekonomi Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular