WhatsApp Disusupi Spyware, Imbauan BSSN & Kritik Bos Telegram
                    Roy Franedya, 
                CNBC Indonesia
    
    17 May 2019 04:15
    
    
        
    
 
                
                    
                    
                    
                    
                                        
                    
                                        
                                                                                                
                            Masalah kerentanan keamanan pada WhatsApp juga mendapat perhatian dari pendiri Telegram Pavel Durov. WhatsApp dan Telegram adalah dua aplikasi chatting yang saling bersaing.
Pavel Durov menyampaikan kritikannya dalam postingan blog di Telegram yang berjudul "Mengapa WhatsApp Tidak adan pernah Aman".
"WhatsApp memiliki sejarah yang konsisten - dari nol enkripsi pada awal hingga suksesi masalah keamanan yang anehnya cocok untuk keperluan pengawasan," tulis Durov seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/5/2019).
  
  
  
  
"Setiap kali WhatsApp harus memperbaiki kerentanan kritis dalam aplikasi mereka, yang baru selalu muncul," kata Pavel Durov. 
Pavel Durov menyarankan FBI agar memaksa WhatsApp atau Facebook untuk membuat "pintu belakang" atau cara rahasia untuk menerobos ke sistem keamanan dalam pemrograman mereka.
"Agar WhatsApp menjadi layanan yang berorientasi privasi, Ini harus berisiko kehilangan seluruh pasar dan bentrok dengan pihak berwenang di negara asal mereka," tulisnya.
Telegram didirikan oleh Pavel Durov dan Nikolai Durov, yang sebelumnya menciptakan situs jejaring sosial populer Rusia, VKontakte. Telegram memiliki 200 juta pengguna, 7% di antaranya di Rusia, menurut angka terbaru yang diumumkan pada 2018.
Pada Maret tahun ini, Telegram mengatakan mereka telah memperoleh 3 juta pengguna dalam 24 jam karena Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami kesulitan.
Pada 2018, otoritas Rusia memerintahkan penyedia layanan internet domestik untuk memblokir Telegram setelah menolak memberi mereka akses ke pesan pengguna. Tetapi langkah untuk menutup Telegram di Rusia itu gagal dan aplikasi itu masih berfungsi.
(roy/dru)
    
         
                        
                    
                
            Pavel Durov menyampaikan kritikannya dalam postingan blog di Telegram yang berjudul "Mengapa WhatsApp Tidak adan pernah Aman".
"WhatsApp memiliki sejarah yang konsisten - dari nol enkripsi pada awal hingga suksesi masalah keamanan yang anehnya cocok untuk keperluan pengawasan," tulis Durov seperti dikutip dari AFP, Kamis (16/5/2019).
|  WhatsApp (Foto: REUTERS/Dado Ruvic) | 
Pavel Durov menyarankan FBI agar memaksa WhatsApp atau Facebook untuk membuat "pintu belakang" atau cara rahasia untuk menerobos ke sistem keamanan dalam pemrograman mereka.
"Agar WhatsApp menjadi layanan yang berorientasi privasi, Ini harus berisiko kehilangan seluruh pasar dan bentrok dengan pihak berwenang di negara asal mereka," tulisnya.
Telegram didirikan oleh Pavel Durov dan Nikolai Durov, yang sebelumnya menciptakan situs jejaring sosial populer Rusia, VKontakte. Telegram memiliki 200 juta pengguna, 7% di antaranya di Rusia, menurut angka terbaru yang diumumkan pada 2018.
Pada Maret tahun ini, Telegram mengatakan mereka telah memperoleh 3 juta pengguna dalam 24 jam karena Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami kesulitan.
Pada 2018, otoritas Rusia memerintahkan penyedia layanan internet domestik untuk memblokir Telegram setelah menolak memberi mereka akses ke pesan pengguna. Tetapi langkah untuk menutup Telegram di Rusia itu gagal dan aplikasi itu masih berfungsi.
(roy/dru)
Pages
        
    
        Tags  
    
    
		Related Articles	
    
        Recommendation
         
    
     
    
    Most Popular
 
					 
					 
					