Dalam Fintech, RI Menuju ke Arah yang Sama dengan China

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 May 2019 19:54
Penggunaan uang elektronik memang memudahkan transaksi pembayaran.
Foto: CEO Mandiri Capital, Eddi Danusaputro dalam acara CNBC Indonesia VIP Forum bertajuk
Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan uang elektronik memang memudahkan transaksi pembayaran. Bayangkan saja, dengan satu kali sentuhan jari, transaksi sudah bisa dilakukan.

Namun, adakalanya kemudahan tersebut tak bisa dirasakan oleh banyak orang. Misalnya saja wisatawan yang bepergian ke sebuah negara. CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menuturkan kunjungannya ke negeri Tirai Bambu beberapa waktu lalu.

Saking canggihnya, dirinya bahkan tak bisa transaksi dan berbelanja di toko-toko yang ada di sana.

"Saya seminggu di China mau beli di convenince store nggak bisa karena saya nggak punya Alipay atau WeChat pay. Sedangkan mereka ngga terima debit atau kredit," tuturnya dalam CNBC Indonesia VIP Forum, Kamis (9/5/2019).



Belajar dari pengalaman tersebut, dirinya menilai jika saat ini Indonesia sedang menuju ke arah yang sama. Meski gema pembayaran elektronik baru marak sekitar tiga tahun belakangan, dia yakin Indonesia menuju arah pembayaran elektronik yang lebih mapan.

"Indonesia sedang evolusi card bases ke elektronic payment. Tapi perlu standardisasi. Arahnya menuju QR code. Ini bukan satu-satunya cara, tapi semua patut dicoba," katanya.

Saat ini, beragam platform pembayaran elektronik bisa digunakan di Indonesia. Mulai dari Gopay, OVO, DANA, hingga kartu kredit tanpa kartu yang digagas oleh Kredivo. Semua sistem pembayaran ini mempermudah transaksi dan sejalan dengan rencana pemerintah dalam mencanangkan cashless society.


(miq/miq) Next Article Soal Startup Bakar Duit, Apa Kata Mandiri Capital?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular