
Setelah Singapura, Grab Kenakan Biaya Pembatalan di Filipina
Rahajeng Kusumo Astuti, CNBC Indonesia
03 May 2019 08:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Singapura, perusahaan berbagi tumpangan Grab Holding akan mengenakan biaya pembatalan untuk pengguna di Filipina. Biaya pembatalan ini merupakan biaya tambahan untuk pengguna yang membatalkan pesanan setelah lebih dari lima menit.
Nantinya, pengguna yang membatalkan setelah lebih dari lima menit dikenakan tambahan 50 peso atau setara Rp 38.000. Namun, biaya pembatalan ini juga berlaku bagi mitra pengemudi yang membatalkan pesanan.
Selain itu, pengguna tidak akan dikenakan biaya tambahan jika driver tidak bergerak menuju lokasi penjemputan setelah lima menit, driver membutuhkan waktu 15 menit atau lebih untuk menjemput penumpang, dan jika driver menyatakan telah tiba di lokasi penjemputan tapi nyatanya belum.
Jika dalam kondisi ini penumpang dikenakan biaya tambahan, Grab berjanji akan mengembalikannya paling lambat 48 jam setelah melaporkan kejadian ke Help Center di aplikasi. Aturan baru ini diumumkan pada 30 April 2019.
Presiden Grab Filipina Brian Cu mengatakan penerapan aturan ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem ride-hailing yang bertanggung jawab, baik dari sisi pengemudi maupun pengguna.
"Niat kami dalam menerapkan kebijakan baru ini adalah guna menciptakan ekosistem ride-hailing yang lebih baik, di mana baik penumpang dan pengemudi mempraktikkan penggunaan platform Grab yang bertanggung jawab," ujar Brian dilansir dari Rappler belum lama ini
Selain itu, aturan ini juga bagian dari kampanye 'Better Everyday'. Biaya tambahan tersebut digunakan sebagai kompensasi biaya bahan bakar yang telah digunakan pengemudi.
(prm) Next Article Cegah Corona, Layanan GrabShare Dihentikan di Filipina
Nantinya, pengguna yang membatalkan setelah lebih dari lima menit dikenakan tambahan 50 peso atau setara Rp 38.000. Namun, biaya pembatalan ini juga berlaku bagi mitra pengemudi yang membatalkan pesanan.
Selain itu, pengguna tidak akan dikenakan biaya tambahan jika driver tidak bergerak menuju lokasi penjemputan setelah lima menit, driver membutuhkan waktu 15 menit atau lebih untuk menjemput penumpang, dan jika driver menyatakan telah tiba di lokasi penjemputan tapi nyatanya belum.
Presiden Grab Filipina Brian Cu mengatakan penerapan aturan ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem ride-hailing yang bertanggung jawab, baik dari sisi pengemudi maupun pengguna.
"Niat kami dalam menerapkan kebijakan baru ini adalah guna menciptakan ekosistem ride-hailing yang lebih baik, di mana baik penumpang dan pengemudi mempraktikkan penggunaan platform Grab yang bertanggung jawab," ujar Brian dilansir dari Rappler belum lama ini
Selain itu, aturan ini juga bagian dari kampanye 'Better Everyday'. Biaya tambahan tersebut digunakan sebagai kompensasi biaya bahan bakar yang telah digunakan pengemudi.
(prm) Next Article Cegah Corona, Layanan GrabShare Dihentikan di Filipina
Most Popular