
Bibit dan GoPay Hilangkan Fee Transfer Antarbank Rp 6.500
Irvin Avriano A, CNBC Indonesia
25 April 2019 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi investasi PT Bibit Tumbuh Bersama bekerja sama dengan penyedia jasa uang elektronik Go-Pay untuk pembelian produk reksa dana yang dipasarkan penyedia aplikasi tersebut.
Kerja sama memungkinkan investor untuk membeli reksa dana menggunakan Go-Pay tanpa berpotensi terkena beban transfer antarbank yang umumnya dibebankan Rp 6.500 jika menggunakan akun perbankan.
Bibit yang dikembangkan PT Bibit Tumbuh Bersama merupakan produk dari fintech investasi pasar modal bernama Stockbit yang sudah memiliki izin sebagai agen penjual reksa dana (Aperd) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wellson Lo, CEO Bibit, mengatakan kerja sama tersebut merupakan kerja sama pertama antara Go-Pay dengan fintech Aperd yang fokus pada produk investasi pasar modal.
Kerja sama tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu langkah perseroan mencapai target yang pernah ditetapkan perseroan yaitu 100.000-200.000 orang di akhir tahun ini.
"Jadi ini salah satu langkah kami untuk mencapai target kita dengan meningkatkan kemudahan," ujar Wellson melalui pesan singkat hari ini (25/4/19).
Aplikasi yang memiliki situs Bibit.id tersebut saat ini memiliki sembilan klien manajer investasi sejak mulai beroperasi secara komersial pada akhir Januari.
Dalam periode waktu tersebut, saat ini nasabah fintech Aperd dengan mesin robo-advisor tersebut sudah lebih dari 10.000 orang, tumbuh dari 5.000 orang dalam 2 pekan pertama peluncuran apps-nya.
Apps tersebut memungkinkan investor potensial berinvestasi mulai dari Rp 10.000 serta mendapatkan nasihat investasi dari robo-advisor yang mengadopsi teori manajemen investasi portofolio Markowitz.
Unsur lain dari apps tersebut adalah kemudahan, termasuk simplifikasi edukasi yang memudahkan investor memahami pentingnya investasi dan produk reksa dana serta pasar modal.
Budi Gandasoebrata, Managing Director Go-Pay, mengatakan perseroan terus membawa misi sebagai jembatan bagi masyarakat agar dapat mengakses ke layanan jasa keuangan.
"Misi ini kami jalankan salah satunya melalui kolaborasi kami dengan berbagai pihak termasuk 28 institusi keuangan."
Pada kesempatan terpisah, Lilis Setiadi, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, mengatakan saat ini porsi pembelian reksa dana perseroan dari fintech Aperd masih sangat kecil.
"Saat ini nilai dana kelolaan dari pembelian melalui fintech Aperd masih di bawah 1% dari total dana kelolaan kami Rp 44 triliun, tetapi pertumbuhan jumlah nasabah dan frekuensi pembelian (ticket) ritel dari channel tersebut sangat tinggi," ujar Lilis setelah acara Squawkbox CNBC Indonesia.
Menurut dia, potensi perluasan basis investor reksa dana melalui fintech Aperd masih sangat besar ke depannya karena dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memiliki keuntungan dari kemudahan yang dimungkinkan berdasarkan peraturan, tidak seperti channel penjualan reksa dana lainnya.
Kemudahan tersebut adalah simplifikasi pembukaan rekening efek yang tidak memerlukan proses temu langsung sebagai bagian dari proses mengenal nasabah (know your customer/KYC), dan juga hanya mensyaratkan KTP.
Simplifikasi itu memungkinkan pembuatan rekening investasi dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan menit, dari sebelumya dalam hitungan hari atau bahkan pekanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Bayar Tagihan Gas Bumi Kini Bisa Pakai Aplikasi
Kerja sama memungkinkan investor untuk membeli reksa dana menggunakan Go-Pay tanpa berpotensi terkena beban transfer antarbank yang umumnya dibebankan Rp 6.500 jika menggunakan akun perbankan.
Bibit yang dikembangkan PT Bibit Tumbuh Bersama merupakan produk dari fintech investasi pasar modal bernama Stockbit yang sudah memiliki izin sebagai agen penjual reksa dana (Aperd) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kerja sama tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu langkah perseroan mencapai target yang pernah ditetapkan perseroan yaitu 100.000-200.000 orang di akhir tahun ini.
"Jadi ini salah satu langkah kami untuk mencapai target kita dengan meningkatkan kemudahan," ujar Wellson melalui pesan singkat hari ini (25/4/19).
Aplikasi yang memiliki situs Bibit.id tersebut saat ini memiliki sembilan klien manajer investasi sejak mulai beroperasi secara komersial pada akhir Januari.
Dalam periode waktu tersebut, saat ini nasabah fintech Aperd dengan mesin robo-advisor tersebut sudah lebih dari 10.000 orang, tumbuh dari 5.000 orang dalam 2 pekan pertama peluncuran apps-nya.
Apps tersebut memungkinkan investor potensial berinvestasi mulai dari Rp 10.000 serta mendapatkan nasihat investasi dari robo-advisor yang mengadopsi teori manajemen investasi portofolio Markowitz.
Unsur lain dari apps tersebut adalah kemudahan, termasuk simplifikasi edukasi yang memudahkan investor memahami pentingnya investasi dan produk reksa dana serta pasar modal.
Budi Gandasoebrata, Managing Director Go-Pay, mengatakan perseroan terus membawa misi sebagai jembatan bagi masyarakat agar dapat mengakses ke layanan jasa keuangan.
"Misi ini kami jalankan salah satunya melalui kolaborasi kami dengan berbagai pihak termasuk 28 institusi keuangan."
Pada kesempatan terpisah, Lilis Setiadi, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, mengatakan saat ini porsi pembelian reksa dana perseroan dari fintech Aperd masih sangat kecil.
"Saat ini nilai dana kelolaan dari pembelian melalui fintech Aperd masih di bawah 1% dari total dana kelolaan kami Rp 44 triliun, tetapi pertumbuhan jumlah nasabah dan frekuensi pembelian (ticket) ritel dari channel tersebut sangat tinggi," ujar Lilis setelah acara Squawkbox CNBC Indonesia.
Menurut dia, potensi perluasan basis investor reksa dana melalui fintech Aperd masih sangat besar ke depannya karena dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memiliki keuntungan dari kemudahan yang dimungkinkan berdasarkan peraturan, tidak seperti channel penjualan reksa dana lainnya.
Kemudahan tersebut adalah simplifikasi pembukaan rekening efek yang tidak memerlukan proses temu langsung sebagai bagian dari proses mengenal nasabah (know your customer/KYC), dan juga hanya mensyaratkan KTP.
Simplifikasi itu memungkinkan pembuatan rekening investasi dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan menit, dari sebelumya dalam hitungan hari atau bahkan pekanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Bayar Tagihan Gas Bumi Kini Bisa Pakai Aplikasi
Most Popular