
Kontribusi Rp 49 T Bagi RI, Grab Nilai Masih Banyak Peluang
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 April 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Riset CSIS dan Tenggara Strategics menyatakan bahwa Grab memberikan kontribusi sebesar Rp 48,9 triliun bagi perekonomian Indonesia. GrabFood menjadi penyumbang terbesar, diikuti oleh GrabBike dan GrabCar.
Kajian tersebut menyatakan GrabFood merupakan kontributor terbesar, menyumbang Rp 20,8 triliun dari Rp 48,9 triliun. Demikian juga, GrabBike dan GrabCar berkontribusi masing-masing Rp 15,7 triliun dan Rp 9,7 triliun. Kudo melalui jaringan agennya menciptakan kontribusi ekonomi sebesar Rp 2,7 triliun.
Menanggapi hasil riset tersebut, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, mengatakan pihaknya senang melihat dampak ekonomi yang dapat dirasakan mitra pengemudi dan mitra merchant di Indonesia melalui teknologi pada platform Grab.
Menurutnya, Grab percaya masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat tumbuh, yang juga mendorong perkembangan perekonomian internet nasional.
"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan peluang dan mendorong lebih banyak manfaat ekonomi untuk pembangunan Indonesia secara keseluruhan," ujar Ridzki kepada CNBC Indonesia, Kamis, (11/4/2019).
Sebelumnya, Ketua tim Peneliti sekaligus Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri mengatakan jika pendapatan yang ada di sektor informal Indonesia sangat rendah. Bahkan menurutnya, lebih rendah dari Upah Minimum Provinsi (UMP). Salah satu penyebabnya karena rendahnya permintaan terhadap produk dan jasa sektor informal.
"Penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam hal ini Grab, dapat membantu mempertemukan dan menghasilkan permintaan terhadap produk dan jasa pekerja informal tersebut, sehingga pendapatan yang didapatkan bisa meningkat," katanya.
Sementara itu, tim peneliti dan ekonom senior Tenggara Strategics, Lionel Priyadi mengemukakan jika kontribusi ekonomi Grab menunjukkan potensi yang dimiliki oleh ekonomi digital, khususnya untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan kualitas hidup pelaku ekonomi di tingkat mikro.
Potensi ekonomi tersebut bermanfaat tidak hanya bagi UMKM, tapi juga bagi para pekerja individu yang berada di sektor informal. "Bila dikelola dengan baik, ekonomi digital dapat menjadi salah satu tumpuan masa depan ekonomi dan kesejahteraan sosial Indonesia," katanya.
Saksikan video Sepak Terjang Grab di Ekonomi Kreatif
[Gambas:Video CNBC]
(dob/roy) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Kajian tersebut menyatakan GrabFood merupakan kontributor terbesar, menyumbang Rp 20,8 triliun dari Rp 48,9 triliun. Demikian juga, GrabBike dan GrabCar berkontribusi masing-masing Rp 15,7 triliun dan Rp 9,7 triliun. Kudo melalui jaringan agennya menciptakan kontribusi ekonomi sebesar Rp 2,7 triliun.
Menanggapi hasil riset tersebut, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, mengatakan pihaknya senang melihat dampak ekonomi yang dapat dirasakan mitra pengemudi dan mitra merchant di Indonesia melalui teknologi pada platform Grab.
Menurutnya, Grab percaya masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat tumbuh, yang juga mendorong perkembangan perekonomian internet nasional.
"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan peluang dan mendorong lebih banyak manfaat ekonomi untuk pembangunan Indonesia secara keseluruhan," ujar Ridzki kepada CNBC Indonesia, Kamis, (11/4/2019).
Sebelumnya, Ketua tim Peneliti sekaligus Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri mengatakan jika pendapatan yang ada di sektor informal Indonesia sangat rendah. Bahkan menurutnya, lebih rendah dari Upah Minimum Provinsi (UMP). Salah satu penyebabnya karena rendahnya permintaan terhadap produk dan jasa sektor informal.
![]() |
"Penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam hal ini Grab, dapat membantu mempertemukan dan menghasilkan permintaan terhadap produk dan jasa pekerja informal tersebut, sehingga pendapatan yang didapatkan bisa meningkat," katanya.
Sementara itu, tim peneliti dan ekonom senior Tenggara Strategics, Lionel Priyadi mengemukakan jika kontribusi ekonomi Grab menunjukkan potensi yang dimiliki oleh ekonomi digital, khususnya untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan kualitas hidup pelaku ekonomi di tingkat mikro.
Potensi ekonomi tersebut bermanfaat tidak hanya bagi UMKM, tapi juga bagi para pekerja individu yang berada di sektor informal. "Bila dikelola dengan baik, ekonomi digital dapat menjadi salah satu tumpuan masa depan ekonomi dan kesejahteraan sosial Indonesia," katanya.
Saksikan video Sepak Terjang Grab di Ekonomi Kreatif
[Gambas:Video CNBC]
(dob/roy) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Most Popular