Tak Cuma BBM, Tarif Internet Telko Juga menuju Satu Harga

Monica Chua, CNBC Indonesia
02 April 2019 12:01
Rudiantara mengatakan satelit Palapa Ring akan mengubungkan kabupaten dan kota melalui internet.
Foto: infografis/Negara-negara dengan Internet Tercepat 2018/Aristya Rahadian krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kebijakan pemerintah dengan Satelit Palapa Ring yang menghubungkan tiap kabupaten, kota hingga daerah pelosok bertujuan untuk menuju tarif satu harga di perusahaan telekomunikasi.

Rudiantara bercerita, konektivitas ini dirancang karena mendapat masukan dari masyarakat di Indonesia bagian timur yang merasakan biaya pulsa dua kali lipat dari tarif yang berlaku di Pulau Jawa.

"Kalau [internet] 4G, waktu 2015 ada yang beri masukan dari teman dari Maluku yang menulis change.org untuk merubah tarif internet, biaya pulsa di timur Indonesia khususnya Papua itu dua kali lipat dari Pulau Jawa," ujar Rudiantara kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (1/4/2019).

"Kita di Jakarta menikmati kecepatan 7MB per second sementara mereka paling cepat 300KB per second atau 1/23 dari kecepatan Jakarta. Ibaratnya mereka download movie buffering sambil minum kopi, kita tak perlu buffering tetapi mereka bayar pulsa lebih mahal, itu gak fair."

Rudiantara menambahkan untuk mengatasi kesenjangan ini pemerintah mengambil kebijakan dengan bangun Satelit Palapa Ring yang menghubungkan tiap kabupaten dengan internet sebagai tulang punggung berkecepatan tinggi.

"Satelit ini menjadi insentif bagi operator yang bangun di kasih diskon-lah. Artinya operator tak usah pusing-pusing bangun, pake saja ini bentuk diskon-nya. Mereka (perusahaan telekomunikasi) fokus bangun akses dan kita harga layanan Jawa dan luar Jawa tidak berbeda jauh, harganya jualnya juga tidak beda jauh," jelas Rudiantara.

Rudiantara menambahkan Pembangunan Satelit Palapa Ring yang menghubungkan antar kabupaten untuk menciptakan tarif antara di Indonesia barat dengan Indonesia bagian timur tidak jauh berbeda atau menuju satu harga. Namun besaran tarif ditentukan masing-masing oporator.

"Itu tujuannya (tarif satu harga) karena kita lihat elemen seperti apa jaringan backbone, nanti pertengahan tahun mencapai semua kabupaten setidaknya ibukota kabupaten. Jadi tidak ada alasan tidak membangun karena itu diberi diskon, biaya operator kan juga turun, ya harusnya nanti sama dong (tarif)," jelas Rudiantara.

Simak video Menteri Rudiantara buka-bukaan soal potensi ekonomi digital Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]



(roy/roy) Next Article Vietnam & Singapura Kebut Internet 5G, RI Kapan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular