
Startup
Kompetitor Uber Ini IPO, Rakuten Jepang Untung Rp 13,86 T
Roy Franedya, CNBC Indonesia
01 April 2019 20:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia bisnis memang sedang berubah. Pasalnya, perusahaan rintisan (startup) internet yang mencatatkan rugi besar ternyata bisa memberikan untung nan besar pada investornya.
Salah satu yang menikmati ini adalah raksasa e-commerce dari Jepang Rakuten. Manajemen mengatakan perusahaan akan membukukan tambahan kenaikan pendapatan sebesar 110 miliar yen atau setara US$989,74 juta (Rp 13,86 triliun). Kenaikan pendapatan ini didapatkan dari aksi korporasi intial public offering (IPO) lyft.
Lyft adalah startup berbagi tumpangan (ride-hailing) asal Amerika Serikat (AS) yang menjadi kompetitor Uber Technologies. Rakuten merupakan pemegang saham utama Lyft dengan kepemilikan tinggal 13% pasca listing.
Pada debutnya di hari Jumat (29/3/2019) harga saham Lyft naik 9% menjadi US$78,29 per saham. Kenaikan harga saham ini membuat kapitalisasi pasar perusahaan meningkat menjadi US$22,2 miliar.
Kinerja keuangan Rakuten sedang tertekan karena margin unit e-commerce, yang jadi bisnis utamanya, turun dalam dan rencana perusahaan masuk ke bisnis telekomunikasi Jepang yang sudah matang. Rakuten meluncurkan layanan operator telekomunikasinya pada Oktober 2019.
Rakuten sendiri pernah memasuki pasar Indonesia pada 2011 dengan menggandeng MNC Group. Namun pada 2016 manajemen mengumumkan penutupan operasinya dengan alasan berubahnya skema bisnis online.
Simak video debut perdana saham Lyft di Bursa Amerika Serikat di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Gelontoran Dana Triliunan Rupiah dari Asing untuk Gojek
Salah satu yang menikmati ini adalah raksasa e-commerce dari Jepang Rakuten. Manajemen mengatakan perusahaan akan membukukan tambahan kenaikan pendapatan sebesar 110 miliar yen atau setara US$989,74 juta (Rp 13,86 triliun). Kenaikan pendapatan ini didapatkan dari aksi korporasi intial public offering (IPO) lyft.
Kinerja keuangan Rakuten sedang tertekan karena margin unit e-commerce, yang jadi bisnis utamanya, turun dalam dan rencana perusahaan masuk ke bisnis telekomunikasi Jepang yang sudah matang. Rakuten meluncurkan layanan operator telekomunikasinya pada Oktober 2019.
Rakuten sendiri pernah memasuki pasar Indonesia pada 2011 dengan menggandeng MNC Group. Namun pada 2016 manajemen mengumumkan penutupan operasinya dengan alasan berubahnya skema bisnis online.
Simak video debut perdana saham Lyft di Bursa Amerika Serikat di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Gelontoran Dana Triliunan Rupiah dari Asing untuk Gojek
Most Popular