
Ada Tragedi Christchurch, Malaysia Mau Haramkan Game PUBG
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
20 March 2019 07:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Game perang PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) harus dilarang karena dikhawatirkan mendorong generasi muda ke arah terorisme, menurut ulama Malaysia, Mufti Negri Sembilan Datuk Mohd Yusof Ahmad.
Ia juga mengatakan pemerintah Malaysia harus segera mempertimbangkan untuk melarang permainan PUBG karena memiliki dampak negatif pada anak-anak dan remaja.
"Saya yakin game ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama, tujuannya adalah membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang ganas," katanya, mengutip laporan New Straits Times, Selasa (19/03/2019).
Hal itu diungkapkan Datuk Mohd Yusof Ahmad lantaran pada Jumat pekan lalu telah terjadi penembakan masal di dua Masjid di daerah Christchurch, Selandia Baru. Dalam aksi brutal yang menewaskan 50 orang dan menyebabkan puluhan orang lainnya terluka, diduga pelakunya terinspirasi dari game tembak-tembakan, seperti PUBG.
Dia mengatakan permainan itu tidak pantas untuk umat Islam dan harus disingkirkan karena mudah diakses dan dapat dimainkan oleh siapa saja, baik di laptop maupun ponsel.
Namun, wacana pelarangan itu ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq.
"Mau haramkan Video Game PUBG? Saya tidak setuju. Itu penjelasan saya," katanya dalam video yang beredar di Instagram.
Saddiq menyebut ada banyak alasan yang membuatnya tidak setuju akan hal itu, salah satu alasannya adalah karena di Malaysia saja ada lebih dari 1 juta pengguna game tersebut.
Ia juga tidak merasa game itu menyebabkan tindak kekerasan di negara Melayu tersebut. Kalaupun PUBG harus diharamkan, ia menyebut game sejenis lainnya, seperti Game Counter-Strike, atau Red Alert, atau Command & Conquer: General Zero Hour, harus ikut dilarang.
Ia mengatakan solusi yang harus dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan bukanlah dengan melarang game dimainkan, karena setiap game yang beredar di masyarakat sudah memiliki standar dan aturan masing-masing, misalnya menerapkan batas minimum usia penggunanya.
Pelarangan bermain PUBG juga menjadi perbincangan di India. Bahkan sejak 6 Maret 2019, sudah ada empat distrik di Gujarat yang melarang sementara game PUBG, yakni distrik Rajkot, Surat, Gir Somnath, dan Bhavnagar.
Bahkan di Kota Gujarat, polisi melakukan penangkapan terhadap anak muda yang memainkan game PUBG. Bila ada yang kedapatan bermain PUBG, ia akan dihukum melakukan kerja sosial.
(prm) Next Article Batasi Pengguna Anak-anak, Pembuat Game PUBG Perketat Aturan
Ia juga mengatakan pemerintah Malaysia harus segera mempertimbangkan untuk melarang permainan PUBG karena memiliki dampak negatif pada anak-anak dan remaja.
![]() |
"Saya yakin game ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama, tujuannya adalah membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang ganas," katanya, mengutip laporan New Straits Times, Selasa (19/03/2019).
Dia mengatakan permainan itu tidak pantas untuk umat Islam dan harus disingkirkan karena mudah diakses dan dapat dimainkan oleh siapa saja, baik di laptop maupun ponsel.
Namun, wacana pelarangan itu ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq.
"Mau haramkan Video Game PUBG? Saya tidak setuju. Itu penjelasan saya," katanya dalam video yang beredar di Instagram.
Saddiq menyebut ada banyak alasan yang membuatnya tidak setuju akan hal itu, salah satu alasannya adalah karena di Malaysia saja ada lebih dari 1 juta pengguna game tersebut.
![]() |
Ia juga tidak merasa game itu menyebabkan tindak kekerasan di negara Melayu tersebut. Kalaupun PUBG harus diharamkan, ia menyebut game sejenis lainnya, seperti Game Counter-Strike, atau Red Alert, atau Command & Conquer: General Zero Hour, harus ikut dilarang.
Ia mengatakan solusi yang harus dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan bukanlah dengan melarang game dimainkan, karena setiap game yang beredar di masyarakat sudah memiliki standar dan aturan masing-masing, misalnya menerapkan batas minimum usia penggunanya.
Pelarangan bermain PUBG juga menjadi perbincangan di India. Bahkan sejak 6 Maret 2019, sudah ada empat distrik di Gujarat yang melarang sementara game PUBG, yakni distrik Rajkot, Surat, Gir Somnath, dan Bhavnagar.
Bahkan di Kota Gujarat, polisi melakukan penangkapan terhadap anak muda yang memainkan game PUBG. Bila ada yang kedapatan bermain PUBG, ia akan dihukum melakukan kerja sosial.
(prm) Next Article Batasi Pengguna Anak-anak, Pembuat Game PUBG Perketat Aturan
Most Popular