Peta Akurat & Penjemputan Cepat, Ini yang Jadi Senjata Grab
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 March 2019 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab, aplikasi berbagi tumpangan (ride hailing terbesar di Asia Tenggara, meningkatkan jumlah titik penjemputan dalam rangka memudahkan pelanggan serta peningkatan akurasi peta.
Penyempurnaan titik penjemputan atau dikenal sebagai titik hijau ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Awalnya, Bayu Yanuargi, Regional Operations Lead of Southeast Asia MapsOps Grab dan tim yang hanya terdiri dari lima orang ini terus membangun dan mengembangkan sistem pemetaan Grab. Seiring berjalannya waktu, jumlah tim makin berkembang menjadi 90 orang.
Dengan tim tersebut, titik hijau saat ini telah tersebar di 350 ribu lokasi di mana Grab beroperasi di Asia Tengara. Sebelumnya, titik hijau pada tahun 2018 lalu hanya ada di 5 ribu lokasi saja. Dari seluruh total titik hijau tersebut, 250 ribu titik di antaranya atau sekitar 75% berada di Indonesia.
"Indonesia selalu menjadi negara pertama yang menjalankan proyek pilot yang diinisiasi oleh tim MapsOps," katanya.
Sementara itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 5 juta Point Of Intereset atau POI sebagai pilihan titik penjemputan bagi pengguna Grab. Dengan sistem yang telah dibuat tersebut, pengemudi dan penumpang akan semakin mudah dalam menentukan lokasi penjemputan.
Misalnya saja, seorang penumpang ingin dijemput di Stasiun Gambir, yang merupakan titik POI. Saat melakukan pemesanan, penumpang bisa memilih lokasi penjemputan secara lebih spesifik dengan memilih pintu selatan, pintu utara, atau pintu pejalan kaki.
"Berkat kehadiran tim tersebut, kini tidak perlu lagi mencantumkan keterangan alamat lokasi penjemputan, karena Grab menyediakan berbagai pilihan titik penjemputan secara spesifik dan akurat," katanya.
Adapun keuntungan adanya POI dan titik hijau yang akurat antara lain mempersingkat waktu tunggu, serta estimasi waktu tiba yang lebih akurat. Bayu yang juga memimpin tim MapsOps Grab di delapan negara lain di Asia Tenggara mengaku tertantang dengan apa yang dikerjakannya.
Sebab, kondisi geografis dan peraturan lalu lintas yang berbeda di setiap negara mendorong tim tersebut menjadi lebih kreatif dalam menciptakan beragam strategi pemetaan yang tepat dan akurat.
Saksikan video Grab Dapat Suntikan Modal Rp 20 Triliun
(dob) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Penyempurnaan titik penjemputan atau dikenal sebagai titik hijau ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Awalnya, Bayu Yanuargi, Regional Operations Lead of Southeast Asia MapsOps Grab dan tim yang hanya terdiri dari lima orang ini terus membangun dan mengembangkan sistem pemetaan Grab. Seiring berjalannya waktu, jumlah tim makin berkembang menjadi 90 orang.
Dengan tim tersebut, titik hijau saat ini telah tersebar di 350 ribu lokasi di mana Grab beroperasi di Asia Tengara. Sebelumnya, titik hijau pada tahun 2018 lalu hanya ada di 5 ribu lokasi saja. Dari seluruh total titik hijau tersebut, 250 ribu titik di antaranya atau sekitar 75% berada di Indonesia.
Sementara itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 5 juta Point Of Intereset atau POI sebagai pilihan titik penjemputan bagi pengguna Grab. Dengan sistem yang telah dibuat tersebut, pengemudi dan penumpang akan semakin mudah dalam menentukan lokasi penjemputan.
![]() |
Misalnya saja, seorang penumpang ingin dijemput di Stasiun Gambir, yang merupakan titik POI. Saat melakukan pemesanan, penumpang bisa memilih lokasi penjemputan secara lebih spesifik dengan memilih pintu selatan, pintu utara, atau pintu pejalan kaki.
"Berkat kehadiran tim tersebut, kini tidak perlu lagi mencantumkan keterangan alamat lokasi penjemputan, karena Grab menyediakan berbagai pilihan titik penjemputan secara spesifik dan akurat," katanya.
Adapun keuntungan adanya POI dan titik hijau yang akurat antara lain mempersingkat waktu tunggu, serta estimasi waktu tiba yang lebih akurat. Bayu yang juga memimpin tim MapsOps Grab di delapan negara lain di Asia Tenggara mengaku tertantang dengan apa yang dikerjakannya.
Sebab, kondisi geografis dan peraturan lalu lintas yang berbeda di setiap negara mendorong tim tersebut menjadi lebih kreatif dalam menciptakan beragam strategi pemetaan yang tepat dan akurat.
Saksikan video Grab Dapat Suntikan Modal Rp 20 Triliun
(dob) Next Article Grab Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pelecehan Turun 70%
Most Popular