Ponsel

Jaringan Tak Ada, Kenapa Samsung-Huawei Cs Bikin Ponsel 5G?

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
25 February 2019 19:01
Produsen smartphone berlomba luncurkan ponsel 5G padahal sekarang baru tersedia jaringan 4G
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada yang menarik dari pagelaran Mobile World Congress (MWC) 2019 yang berlangsung di Barcelona, Spanyol tanggal 24 Februari 2019. Yakni, para produsen smartphone berlomba-lomba meluncurkan ponsel teknologi internet 5G.

Huawei memperkenalkan Mate X, ponsel layar lipat menggunakan Layar AMOLED 8 Inci dengan 5G berkecepatan 4,6Gbps. Harganya US$2.600 per unit (Rp 36 juta). Oppo mengenalkan ponsel 5G dengan menggunakan Qualcomm Snapdragon 855 dengan harga yang belum diketahui.

Lalu, ada Xiaomi yang memperkenalkan Mi Max 3 yang mengadopsi teknologi 5G dengan Qualcomm Snapdragon 855 yang akan dijual US$680 per unit. Selanjutnya LG dengan LG V50. Ini ponsel dual layar dengan teknologi 5G dengan harga yang belum diumumkan.

Sebelumnya, pada tanggal 20 Februari, Samsung meluncurkan Galaxy Fold, smartphone berlayar lipat dan Galaxy S10 yang keduanya mengadopsi teknologi 5G. Samsung Galaxy Fold diharga US$1.980 per unit.

Samsung-Huawei-Oppo-Xiaomi Luncurkan Ponsel 5G, Buat Apa?Foto: Tanda 5G terlihat selama Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol. REUTERS/Yves Herman/File Photo

Dengan 5G, kecepatan jaringan nirkabel dapat meningkat dari kecepatan saat ini di sekitar 45mbps menjadi sekitar 1Gbps atau setidaknya 100 kali dari kecepatan transfer data saat ini. Namun yang menjadi pertanyaan, untuk apa memiliki smartphone 5G sedangkan infrastuktur jaringan belum bisa mendukung 5G?

Sama seperti awal adopsi 4G, smartphone 5G juga harus didukung oleh jaringan infrastruktur telekomunikasi yang juga mendukung 5G. Jadi jika pengguna memakaismartphone 5G tetapi infrastruktur belum bisa mendukung 5G dan masih 4G, maka kualitas jaringan yang dapat di akses akan menjadi sama saja seperti 4G.

Mengutip laporan CTIA yang risetnya dilakukan lembaga Analysys Mason, asosiasi yang merepresentasikan industri telekomunikasi wireless AS, China menjadi negara yang terdepan dalam mengembangkan teknologi 5G. China baru siap sepenuhnya pada tahun 2020.

Penelitian ini dilakukan pada 10 negara. Ke-10 negara ini dimasukkan ke dalam tiga tier sesuai dengan kesiapannya dalam kembangkan 5G. Tier pertama ada China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang. Tier dua ada Perancis, Jerman, dan Inggris. Tier ketiga ada Kanada, Singapura, dan Rusia.

Presiden dan CEO CTIA Meredith Attwell Baker mengatakan negara yang pertama menguasai dan menyebarkan 5G akan menuai manfaat ekonomi penting dan yang terlambat akan mendapatkan efek negatifnya.

"Amerika Serikat tidak akan mendapatkan kesempatan kedua untuk memenangi perlombaan 5G global," ujar Meredith, BGR melaporkan pada April 2018.

Saksikan video peluncuran Huawei Mate x di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Peluncuran Ponsel Lipat Huawei Mate X Ditunda, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular