Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan perkembangan teknologi, ternyata mempertontonkan kebolehan kita bermain
video game bisa menjadi mata pencarian utama. Sebagai informasi, orang yang memperontonkan permainan
video game-nya kepada khalayak ramai lazim disebut sebagai
streamer.
Biasanya,
platform yang digunakan untuk melakukan kegiatan
streaming adalah
Twitch. Twitch merupakan sebuah
live streaming video platform yang dimiliki oleh Twitch Interactive, anak usaha dari
Amazon. Pada umumnya, konten di Twitch adalah segala sesuatu yang berbau video game, walaupun ada juga konten jenis lainnya seperti musik.
Melansir CNBC International, Amazon membeli Twitch pada tahun 2014 dengan nilai US$ 970 juta atau setara dengan Rp 13,66 triliun.
Ada 3 sumber pendapatan yang bisa didapatkan oleh seorang
streamer, yakni
subscription, donasi, dan iklan. Namun utamanya, pendapatan terbesar seorang
streamer datang dari
subscription.
Ketika penonton alias
viewer menyukai
streamer yang mereka saksikan, mereka bisa memilih untuk menjadi
subscriber. Tarif yang dikenakan untuk menjadi
subscriber berbeda-beda. Ada 3 tier
subscriber yang disediakan oleh Twitch yakni Tier 1,2, dan 3.
Untuk menjadi
subscriber Tier 1, biayanya adalah US$ 4,99/bulan. Sementara untuk
subscriber Tier 2 dan 3, biayanya masing-masing adalah sebesar US$ 9,99/bulan dan US$ 24,99/bulan.
Apa keuntungan dari menjadi seorang
subscriber? Yang pertama adalah
emotes atau semacam stiker yang bisa digunakan ketika berkomunikasi dengan
streamer ataupun sesama
viewer di kolom chat yang disediakan.
Emotes di Twitch berlaku global, yang artinya
emotes dari seorang
streamer bisa digunakan ketika berkomunikasi di kolom
chat dari
streamer lainnya.
Keuntungan kedua dari menjadi seorang
subscriber adalah dibebaskan dari iklan di channel sang
streamer. Ketiga, seorang
subscriber akan mendapatkan akses untuk tetap berkomunikasi di kolom
chat ketika
streamer mengaktifkan
sub-only mode.
Jika memilih berlangganan Tier 2 dan 3, biasanya kelebihannya hanyalah dalam jumlah
emotes yang diberikan.
Saksikan video tentang srikandi game online Indonesia di bawah ini:[Gambas:Video CNBC]
Lantas, bagaimana dengan sistem pembagian uang yang didapat dari hasil subscription?
Twitch menerapkan sistem pembagian sekitar 50:50 untuk kelas
affiliate, seperti dilansir dari Polygon. Ini artinya, jika seorang
streamer mendapatkan seorang
subscriber Tier 1 (US$ 4,99/bulan) maka ia akan memperoleh pendapatan sekitar US$ 2,495.
Berdasarkan wawancara CNBC Indonesia denganÂ
Tian ‘TianDaMan’ Caldwell yang merupakan seorang
streamer asal AS, jika seorang
streamer sudah naik kelas menjadi
partner (ada syarat yang harus dipenuhi seperti jumlah
viewer dan durasi
streaming),
streamer akan menegosiasikan bagian yang mereka terima dengan Twitch. Namun, besaran bagian yang mereka terima tak boleh dipublikasikan.
Menurut kabar yang beredar,
streamer bisa mendapatkan bagi hasil hingga 70% jika sudah naik kelas menjadi
partner.
Tim Riset CNBC Indonesia mencoba menghitung pendapatan dari 10
streamer terbesar di dunia (dari sisi jumlah
subscriber) secara sangat konservatif. Pendapatan yang dihitung hanyalah pendapatan dari metode
subscription dengan asumsi bahwa semua
subscriber adalah Tier 1 dan metode bagi hasil yang digunakan adalah 50:50.
Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa Michael ‘shroud’ Grzesiek yang memiliki jumlah
subscriber sebanyak 68.292 meraup pendapatan hingga US$ 170.389 setiap bulannya atau setara dengan Rp 2,41 miliar.
Di posisi 10, ada Tyler ‘Ninja’ Blevins yang memboyong US$ 63.041 setiap bulannya atau setara dengan Rp 891,4 juta dari 25.267
subscriber yang ia miliki.
Sekali lagi, pendapatan tersebut hanya berasal dari
subscriber dan dihitung dengan sangat konservatif. Jika pendapatan dari donasi dan iklan dimasukkan, tentu angkanya akan menjadi semakin besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA