
Startup
Go-Jek Tunjuk Penasehat Khusus Demi Raih Rp 28 Triliun
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
15 February 2019 20:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Go-Jek, unicorn asal Tanah Air, diketahui telah menunjuk penasehat khusus untuk berburu dana US$ 2 miliar (Rp 28 triliun dengan kurs Rp 14.000/US$). Hal itu bertujuan untuk ekspansi bisnis di tengah persaingan ketat di industri ride-hailing Asia Tenggara.
Seperti diberitakan Bloomberg dan dikutip pada Jumat (15/2/2019), Go-Jek baru-baru ini telah meminta bank investasi berperan dalam putaran pendanaan yang sedang berlangsung, Demikian informasi yang disampaikan sumber anonim.
Go-Jek diperkirakan sedang mencari tambahan dana sebanyak US$ 2 miliar dari investor baru. Dengan begitu total pendanaan dapat menembus US$ 3 miliar (Rp 42 triliun).
Seperti diketahui, Go-Jek telah mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar pada penutupan putaran pertama pendanaan Seri F yang sedang berlangsung. Hal itu diberitakan Bloomberg News awal bulan ini. Mitsubishi Corp dan Provident Capital berpartisipasi bersama investor-investor eksisting macam Google, JD.com Inc, dan Tencent Holdings Ltd.
Go-Jek, unicorn asal Indoneia, sedang berjuang menghadapi serbuan Grab di tanah air. Go-Jek dan Grab head to head dalam segala hal mulai dari berbagi tumpangan hingga pembayaran mobile di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Pada bulan lalu, Grab mengumpulkan lebih dari US$ 3 miliar pada 2018 sebagai bagian dari putaran pendanaan Seri H.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keputusan akhir yang dibuat. Pada akhirnya, nominal dana yang sukses digalang bergantung kepada investor. Perwakilan Go-Jek enggan memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi terkait kabar ini.
Sekadar gambaran, Go-Jek sudah meraup lebih dari US$ 9,1 miliar (Rp 127,4 triliun) dari pemodal ventura, perusahaan ekuitas swasta, dan investor korporat. Market Go-Jek diproyeksi menembus US$ 28 miliar pada 2025 (Rp 392 triliun) dari sekitar US$ 7,7 miliar (Rp 107,8 triliun) tahun lalu.
Simak video terkait Gopay dan Ovo di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
Seperti diberitakan Bloomberg dan dikutip pada Jumat (15/2/2019), Go-Jek baru-baru ini telah meminta bank investasi berperan dalam putaran pendanaan yang sedang berlangsung, Demikian informasi yang disampaikan sumber anonim.
Go-Jek diperkirakan sedang mencari tambahan dana sebanyak US$ 2 miliar dari investor baru. Dengan begitu total pendanaan dapat menembus US$ 3 miliar (Rp 42 triliun).
Seperti diketahui, Go-Jek telah mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar pada penutupan putaran pertama pendanaan Seri F yang sedang berlangsung. Hal itu diberitakan Bloomberg News awal bulan ini. Mitsubishi Corp dan Provident Capital berpartisipasi bersama investor-investor eksisting macam Google, JD.com Inc, dan Tencent Holdings Ltd.
Go-Jek, unicorn asal Indoneia, sedang berjuang menghadapi serbuan Grab di tanah air. Go-Jek dan Grab head to head dalam segala hal mulai dari berbagi tumpangan hingga pembayaran mobile di Indonesia, Singapura, dan Thailand. Pada bulan lalu, Grab mengumpulkan lebih dari US$ 3 miliar pada 2018 sebagai bagian dari putaran pendanaan Seri H.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keputusan akhir yang dibuat. Pada akhirnya, nominal dana yang sukses digalang bergantung kepada investor. Perwakilan Go-Jek enggan memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi terkait kabar ini.
![]() |
Sekadar gambaran, Go-Jek sudah meraup lebih dari US$ 9,1 miliar (Rp 127,4 triliun) dari pemodal ventura, perusahaan ekuitas swasta, dan investor korporat. Market Go-Jek diproyeksi menembus US$ 28 miliar pada 2025 (Rp 392 triliun) dari sekitar US$ 7,7 miliar (Rp 107,8 triliun) tahun lalu.
Simak video terkait Gopay dan Ovo di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
Most Popular