Perkembangan Teknologi

Lagi, Startup Co-Working Space Ini Disuntik Softbank Rp 44 T

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
14 November 2018 12:07
Valuasi WeWork jadi US$42 miliar
Foto: logo SoftBank Group (Reuters/Issei Kato/File Photo)
Jakarta, CNBC Indonesia - WeWork, perusahaan co-working office (berbagi kantor), telah berkembang pesat selama delapan tahun terakhir, sebagian berkat investasi besar dari SoftBank. Ternyata suntikan modal ini belum berhenti

Pada hari Selasa (13/11/18), WeWork mengumumkan suntikan modal tambahan sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 44,1 triliun (US$1 = Rp 14.700) dari Softbank. Suntikan modal ini membuat valuasi WeWork jadi US$42 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari valuasi putaran pendanaan terakhir dan menjadikan WeWork sebagai salah satu perusahaan yang paling berharga yang dimiliki swasta di Amerika.

SoftBank menyuntikkan dana baru sebagai pengganti surat perintah untuk membeli saham tambahan di WeWork.

Kesepakatan itu menyoroti biaya ambisius empire-building WeWork. Perusahaan ini tidak hanya berkembang pesat di seluruh dunia, tetapi juga bergerak di luar bisnis utamanya yaitu menyewakan dan menjual kembali ruang kantor ke dalam pendidikan, apartemen dan banyak lagi.

Perusahaan mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka memiliki 297.000 meja yang tersedia di 24 negara dan berencana untuk membuka lebih dari 100.000 meja kantor baru untuk disewa pada kuartal ini, jumlah yang sama yang dibuka sepanjang tahun lalu.

WeWork mengatakan menghasilkan pendapatan sebesar 1,25 miliar dolar AS selama sembilan bulan pertama tahun 2018 dan berada pada kecepatan untuk melampaui 2 miliar dolar AS dalam penjualan hingga akhir tahun.

Namun, untuk mendanai ekspansi, WeWork membutuhkan uang. Perusahaan itu juga mengungkapkan pada hari Selasa bahwa mereka kehilangan US$ 1,22 miliar melalui sembilan bulan pertama tahun ini setelah kehilangan US$ 933 juta pada 2017. Dan awal tahun ini, perusahaan itu menerbitkan obligasi senilai US $ 700 juta.

Pertanyaannya adalah apakah kerugian tersebut akan mempengaruhi selera investor untuk Initial Public Offering (IPO)/penawaran umum perdana WeWork. Presiden WeWork, Arthur Minson, menolak berkomentar tentang waktu potensial untuk penawaran awal tetapi berpendapat bahwa perusahaan bisa mulai menghasilkan uang jika menghentikan ekspansi yang berbahaya. Untuk saat ini, itu tidak dalam pertimbangan.

"Kami akan terus fokus pada peluang ke depan," katanya dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Straitstimes, Rabu (14/11/2018).

SoftBank telah menjadi salah satu investor teknologi paling produktif setelah mengumpulkan dana dari Vision Fund hampir US$100 miliar tahun lalu untuk mengambil saham di perusahaan teknologi transformatif. Kesepakatan hari Selasa dengan WeWork menjadikan perusahaan co-working sebagai salah satu taruhan terbesarnya saat ini.


(roy) Next Article Bangun Ekosistem Inovasi, Untuk Indonesia Maju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular