
CNBC Indonesia VIP Forum
Kominfo: Fintech Harus Berpartner, Jangan Saingi Bank
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 August 2018 10:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta para pelaku indstri fintech saling bekerja sama dibandingkan harus berebut pasar satu sama lain.
Hal tersebut dikemukakan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutijati dalam keynote speech di perhelatan CNBC Indonesia VIP Forum di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
"Kami melihat fintech harus partner-an agar masuknya lebih enak, karena market lebih besar. Tidak usah rebutan market dulu," kata Lis.
Menurut dia, ada beberapa keuntungan yang didapatkan para pelaku industri fintech jika bekerja sama. Salah satunya, adalah memangkas biaya-biaya yang sejtinya tidak perlu.
"Misalnya network devices lebih murah. [...] Sekarang fintech itu ada macam-macam, dan sudah ada sekitar 30 juta fintech," katanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sebagai regulator memproyeksikan industri fintech domestik akan semakin berkembang hingga akhir 2018. Maka dari itu, pemerintah siap ikut bekerjasama membantu pengembangan industri fintech.
"Hopefully Indonesia benar-benar bisa menjadi digital energy of asia. Bukan kita number one, karena masih ada China," tegasnya.
(dru) Next Article Rudiantara Bicara Soal Etika Buruk Penagihan Fintech
Hal tersebut dikemukakan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutijati dalam keynote speech di perhelatan CNBC Indonesia VIP Forum di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
"Kami melihat fintech harus partner-an agar masuknya lebih enak, karena market lebih besar. Tidak usah rebutan market dulu," kata Lis.
"Misalnya network devices lebih murah. [...] Sekarang fintech itu ada macam-macam, dan sudah ada sekitar 30 juta fintech," katanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sebagai regulator memproyeksikan industri fintech domestik akan semakin berkembang hingga akhir 2018. Maka dari itu, pemerintah siap ikut bekerjasama membantu pengembangan industri fintech.
"Hopefully Indonesia benar-benar bisa menjadi digital energy of asia. Bukan kita number one, karena masih ada China," tegasnya.
(dru) Next Article Rudiantara Bicara Soal Etika Buruk Penagihan Fintech
Most Popular