
WhatsApp Business Bisa Ambil Alih Fungsi Customer Call Center
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
02 August 2018 12:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Facebook berhasil mengakuisisi WhatsApp senilai US$19 miliar (Rp 274,5 triliun) di tahun 2014, kini perusahaan mencoba memonetisasi aplikasi pesan tersebut dengan fitur WhatsApp Business.
Jika Facebook dapat menawarkan Whatsapp Business sebagai alternatif pusat layanan pelanggan (customer call center) yang lebih murah, maka kenyamanan berbicara secara tidak langsung dapat menarik para pengguna untuk mengirim pesan ke perusahaan-perusahaan ketimbang menelepon.
Memungut biaya hanya ketika pesan pengguna belum dibalas setelah 24 jam adalah cara jenius untuk menciptakan pertumbuhan umpan balik (feedback), dilansir dari TechCrunch. Jika pengguna memperoleh jawaban yang cepat lewat WhatsApp, mereka akan lebih memilih menggunakan layanan itu ketimbang platform lainnya.
Ketika bisnis dan konsumennya sudah ketagihan dengan layanan itu, pada akhirnya WhatsApp bisa memungut biaya dari semua jawaban, jawaban yang melebihi volume, atau menghilangkan fasilitas gratis. Sementara itu, bisnis-bisnis mungkin akan terlalu optimis dengan waktu mereka untuk merespons dan akhirnya membayar lebih banyak daripada prediksi, apalagi ketika pesannya muncul di akhir pekan atau masa liburan.
WhatsApp pertama kali mengumumkan pemungutan biaya untuk layanan perusahaan ini September lalu ketika meluncurkan aplikasi WhatsApp for Business gratis yang kini memiliki 3 juta pengguna dan masih bisa membalas semua pesan dengan gratis, bahkan untuk balasan lambat sekalipun.
Yang terpenting, WhatsApp menekankan bahwa semua pesan antara pengguna dan bisnis akan terenkripsi sepenuhnya (end-to-end).
Pernyataan itu kontras dengan pemberitaan The Washington Post bahwa desakan Facebook untuk mengurangi enkripsi bagi pesan WhatsApp for Business adalah sebagian dari penyebab mundurnya mantan CEO Jan Koum dari direksi WhatsApp dan Facebook.
Sebelumnya, salah satu pendiri Brian Acton telah meninggalkan Facebook di bulan September tahun lalu dan mendonasikan US$500 juta untuk mendirikan aplikasi pesan terenkripsi bernama Signal.
Kini, WhatsApp juga secara resmi meluncurkan produk tampilan iklan baru untuk seluruh dunia. Namun jangan khawatir, mereka tidak akan menjejalkan produk itu ke pesan masuk Anda layaknya Facebook Messenger.
Justru, bisnis-bisnis bisa membeli iklan di News Feed atau kumpulan konten Facebook yang menampilkan percakapan WhatsApp dengan mereka sehingga memungkinkan mereka menggunakan fitur terbaru itu untuk membalas pesan.
Sebelumnya TechCrunch memberitakan bahwa pesan ini akan muncul September lalu, ketika kode di pengelolaan iklan Facebook mengungkapkan pilihan iklan 'klik ke WhatsApp' dan perusahaan mengonfirmasi mereka sedang melakukan uji coba iklan.
Facebook pernah meluncurkan iklan serupa yaitu 'klik ke Messenger' di tahun 2015.
(prm) Next Article Tak Lagi 100% Gratis, Gunakan Fitur WhatsApp Ini Harus Bayar
Jika Facebook dapat menawarkan Whatsapp Business sebagai alternatif pusat layanan pelanggan (customer call center) yang lebih murah, maka kenyamanan berbicara secara tidak langsung dapat menarik para pengguna untuk mengirim pesan ke perusahaan-perusahaan ketimbang menelepon.
Memungut biaya hanya ketika pesan pengguna belum dibalas setelah 24 jam adalah cara jenius untuk menciptakan pertumbuhan umpan balik (feedback), dilansir dari TechCrunch. Jika pengguna memperoleh jawaban yang cepat lewat WhatsApp, mereka akan lebih memilih menggunakan layanan itu ketimbang platform lainnya.
WhatsApp pertama kali mengumumkan pemungutan biaya untuk layanan perusahaan ini September lalu ketika meluncurkan aplikasi WhatsApp for Business gratis yang kini memiliki 3 juta pengguna dan masih bisa membalas semua pesan dengan gratis, bahkan untuk balasan lambat sekalipun.
Yang terpenting, WhatsApp menekankan bahwa semua pesan antara pengguna dan bisnis akan terenkripsi sepenuhnya (end-to-end).
Pernyataan itu kontras dengan pemberitaan The Washington Post bahwa desakan Facebook untuk mengurangi enkripsi bagi pesan WhatsApp for Business adalah sebagian dari penyebab mundurnya mantan CEO Jan Koum dari direksi WhatsApp dan Facebook.
Sebelumnya, salah satu pendiri Brian Acton telah meninggalkan Facebook di bulan September tahun lalu dan mendonasikan US$500 juta untuk mendirikan aplikasi pesan terenkripsi bernama Signal.
Kini, WhatsApp juga secara resmi meluncurkan produk tampilan iklan baru untuk seluruh dunia. Namun jangan khawatir, mereka tidak akan menjejalkan produk itu ke pesan masuk Anda layaknya Facebook Messenger.
Justru, bisnis-bisnis bisa membeli iklan di News Feed atau kumpulan konten Facebook yang menampilkan percakapan WhatsApp dengan mereka sehingga memungkinkan mereka menggunakan fitur terbaru itu untuk membalas pesan.
Sebelumnya TechCrunch memberitakan bahwa pesan ini akan muncul September lalu, ketika kode di pengelolaan iklan Facebook mengungkapkan pilihan iklan 'klik ke WhatsApp' dan perusahaan mengonfirmasi mereka sedang melakukan uji coba iklan.
Facebook pernah meluncurkan iklan serupa yaitu 'klik ke Messenger' di tahun 2015.
(prm) Next Article Tak Lagi 100% Gratis, Gunakan Fitur WhatsApp Ini Harus Bayar
Most Popular