
Startup
Moody's: Toyota Masuk Grab Bisa Ciptakan Inovasi Bisnis Baru
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
18 June 2018 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service menilai langkah Toyota Motor Corporation menginvestasikan dana senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,09 triliun, untuk memperluas kolaborasi dengan Grab Holding Inc di Asia Tenggara merupakan langkah positif bagi perseroan.
Kerjasama ini akan meningkatkan cengkraman dan kapasitas Toyota dalam menjalankan bisnis taksi online, sebagai salah satu bisnis yang sedang bertumbuh sebagai alternatif dari bisnis tradisional sebagai produsen kendaraan bermotor. Sebaliknya, Grab akan mendapatkan keuntungan dari kemampuan teknologi yang dimiliki Toyota.
Kemampuan teknologi perekam yang dimiliki Toyota bisa mengumpulkan data berkendara dan menyimpannya di pusat data, ini akan memperluas konektivitas antar armada sewa Grab yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Data-data tersebut akan membantu perusahaan untuk membuat layanan baru bagi pengemudi, perusahaan asuransi mobil, pembiayaan kendaraan dan bengkel mobil.
Kolaborasi tersebut melengkapi aliansi Toyota yang sudah terjalin dengan penyedia layanan perjalanan global, termasuk Uber Technologies Inc. dan JapanTaxi Co., Ltd., Penyedia berbasis aplikasi di Jepang. Grab memperkuat posisi terdepan di Asia Tenggara setelah mengakuisisi aset Uber di kawasan itu pada Maret 2018.
Banyak digunakan anak muda, layanan taksi online tersebut semakin populer di Kawasa Asia Tenggara. "Kami berharap Toyota dapat memanfaatkan kehadirannya yang terus berkembang dalam bisnis ini karena penjualan mobil baru di kawasan ini dapat jatuh di tengah perubahan preferensi konsumen dan meningkatnya penerimaan ekonomi berbagi aplikasi," kata Vice President - Senior Credit Officer, Corporate Finance Group, Moody's Japan K.K Motoki Yanase, seperti dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia.
Matoki melanjutkan, Toyota memiliki lebih dari 25% pangsa pasar dan posisi terdepan di Asia Tenggara, menjadikannya pasar yang penting bagi Toyota.
Untuk Toyota, investasi senilai US$ 1 miliar relatif kecil terhadap arus kas tahunan dari operasi untuk bisnis otomotif, yang kami perkirakan akan melebihi JPY2,5 triliun (sekitar US$ 23 miliar) untuk fiskal 2018, yang berakhir pada Maret 2019. Kami juga mengharapkan kas segmen mobil untuk melebihi JPY2.4 triliun (sekitar $ 22 miliar) untuk periode tersebut, membatasi efek investasi pada metrik kredit utama Toyota.
Ukuran Toyota yang lebih besar relatif terhadap beberapa pesaing global memberi kapasitas untuk berinvestasi dalam bisnis baru dan penelitian dan pengembangan, termasuk konektivitas, penggerak otomatis, mobilitas sebagai layanan dan elektrifikasi. Namun, ada ketidakpastian terhadap pengembalian investasi tengah perubahan teknologi cenderung disruptif.
"Kami berharap Toyota fokus pada efisiensi biaya untuk mengakomodasi investasi baru. Meningkatkan efisiensi biaya adalah penting karena Toyota berjuang untuk meningkatkan margin segmen otomotifnya," tambah Motoki.
(hps/hps) Next Article Selain GrabBike, Tarif GrabFood dan GrabCar Juga Ikutan Naik
Kerjasama ini akan meningkatkan cengkraman dan kapasitas Toyota dalam menjalankan bisnis taksi online, sebagai salah satu bisnis yang sedang bertumbuh sebagai alternatif dari bisnis tradisional sebagai produsen kendaraan bermotor. Sebaliknya, Grab akan mendapatkan keuntungan dari kemampuan teknologi yang dimiliki Toyota.
Kolaborasi tersebut melengkapi aliansi Toyota yang sudah terjalin dengan penyedia layanan perjalanan global, termasuk Uber Technologies Inc. dan JapanTaxi Co., Ltd., Penyedia berbasis aplikasi di Jepang. Grab memperkuat posisi terdepan di Asia Tenggara setelah mengakuisisi aset Uber di kawasan itu pada Maret 2018.
Matoki melanjutkan, Toyota memiliki lebih dari 25% pangsa pasar dan posisi terdepan di Asia Tenggara, menjadikannya pasar yang penting bagi Toyota.
Untuk Toyota, investasi senilai US$ 1 miliar relatif kecil terhadap arus kas tahunan dari operasi untuk bisnis otomotif, yang kami perkirakan akan melebihi JPY2,5 triliun (sekitar US$ 23 miliar) untuk fiskal 2018, yang berakhir pada Maret 2019. Kami juga mengharapkan kas segmen mobil untuk melebihi JPY2.4 triliun (sekitar $ 22 miliar) untuk periode tersebut, membatasi efek investasi pada metrik kredit utama Toyota.
Ukuran Toyota yang lebih besar relatif terhadap beberapa pesaing global memberi kapasitas untuk berinvestasi dalam bisnis baru dan penelitian dan pengembangan, termasuk konektivitas, penggerak otomatis, mobilitas sebagai layanan dan elektrifikasi. Namun, ada ketidakpastian terhadap pengembalian investasi tengah perubahan teknologi cenderung disruptif.
"Kami berharap Toyota fokus pada efisiensi biaya untuk mengakomodasi investasi baru. Meningkatkan efisiensi biaya adalah penting karena Toyota berjuang untuk meningkatkan margin segmen otomotifnya," tambah Motoki.
(hps/hps) Next Article Selain GrabBike, Tarif GrabFood dan GrabCar Juga Ikutan Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular