Cryptocurrency
Yield Obligasi AS 3,12%, Harga Bitcoin Anjlok ke Rp 112 Juta
Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 May 2018 10:25

Jakarta, CNBC Indonesia - aksi jual panik (panic selling) tak hanya terjadi pada investor di pasar modal. Aksi ini juga dilakukan para investor dan trader mata uang digital (cryptocurrency).
Pada pasar modal aksi ini dilakukan seiring dengan peningkatkan imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun Amerika Serikat (US-Treasury bond) yang mencapai 3,12%. Ini yield tertinggi sejak 2011.
Aksi jual panik telah membuat harga Bitcoin anjlok dalam. Menurut Coinbase hingga pukul 10.16 WIB, Bitcoin diperdagangkan US$8.008,01/btc atau setara Rp 112,11 juta. Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin telah turun 4,73%. Ada 9.061 Bitcoin yang diperdagangkan selama 24 jam.
Sebelumnya Morgan Stanley yang telah mempublikasikan laporan yang menyatakan harga Bitcoin di bawah US$8.600, menambang Bitcoin tidak lagi menguntungkan.
"Kami memperkirakan titik impas (break-even point) bagi penambang besar harus US$8.600, bahkan jika kami mengasumsikan biaya listrik sangat rendah (US$0,03 kW/h)," kata analis ekuitas Charlie Chan dan tim dalam catatannya seperti dilansir dari CNBC International, Kamis (19/4/2018).
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Pada pasar modal aksi ini dilakukan seiring dengan peningkatkan imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun Amerika Serikat (US-Treasury bond) yang mencapai 3,12%. Ini yield tertinggi sejak 2011.
"Kami memperkirakan titik impas (break-even point) bagi penambang besar harus US$8.600, bahkan jika kami mengasumsikan biaya listrik sangat rendah (US$0,03 kW/h)," kata analis ekuitas Charlie Chan dan tim dalam catatannya seperti dilansir dari CNBC International, Kamis (19/4/2018).
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular