PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Bersaing di Eropa, Vodafone Beli Aset Liberty Global Rp 305 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 May 2018 15:24
Vodafone akan mendapatkan akses ke 54 juta rumah di jaringan kabel dan seratnya.
Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
Jakarta, CNBC Indonesia - Vodafone sepakat untuk membayar US$21,8 miliar atau setara Rp 305,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000) untuk membeli aset Liberty Global di Jerman, Republik Ceko, Hungaria dan Rumania dalam menghadapi persaingan dalam bisnis TV kabel supercepat, broadband dan seluler.

Operator selular terbesar kedua di dunia ini telah mengadakan pembicaraan akuisisi dengan John Malone pemilik Liberty Global dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan penawaran dan bersaing lebih baik dengan perusahaan seperti Deutsche Telekom yang pernah memonopoli pasar Eropa.

Vodafone akan mendapatkan akses ke 54 juta rumah di jaringan kabel dan seratnya dan memungkinkan perusahaan untuk menjual berbagai layanan kepada pelanggan tersebut, sambil juga memangkas biaya.

Kesepakatan ini jadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Vodafone, mengikuti langkah serupa di Spanyol di mana Vodafone membeli operator kabel Ono dan dirancang untuk membantu perusahaan memenuhi permintaan pelanggan untuk satu paket layanan komunikasi cepat.

"Vodafone akan menjadi pemilik jaringan generasi penerus Eropa yang terkemuka, melayani jumlah pelanggan seluler dan rumah tangga terbesar di seluruh UE," kata Chief Executive Vittorio Colao.

Vodafone mengatakan penggabungan perusahaan ini akan menciptkan penghematan biaya hingga 535 juta euro/tahun sebelum biaya merger dibebankan pada tahun kelima setelah tercapai kesepakatan.

Kedua perusahaan, yang sudah memiliki usaha patungan di Belanda yang dikeluarkan dari kesepakatan, memulai kembali pembicaraan pada Februari 2018 dimana Vodafone membeli aset Liberty di negara-negara Eropa kontinental lainnya di mana mereka tumpang tindih.

Liberty Global akan terus memiliki jaringan Virgin Media di Inggris.

Kesepakatan ini kemungkinan menghadapi proses yang panjang, saingan mereka seperti Deutsche berpendapat bahwa hal itu akan memberi Vodafone terlalu banyak kendali atas pasar. Kedua belah pihak menargetkan penyelesaian sekitar pertengahan 2019.

Vodafone harus menanggung denda 250 juta euro jika kesepakatan ini dibatalkan.



(roy) Next Article VMware Akuisisi Dell Jadi Sejarah Baru Industri Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular