Startup

Startup Bernilai Rp 67,5 T Ini Kalahkan Amazon di Korsel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 April 2018 16:57
Tak Takut Merugi
Foto: Desain : Freepik.com
Korsel merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia. Penduduknya lebih banyak menetap di kota-kota dan menikmati infrastruktur teknologi canggih berkecepatan tinggi. Negara itu telah menjadi pasar e-commerce ketujuh terbesar di dunia, bernilai sekitar US$56 miliar(Rp 756 triliun) dan diperkirakan akan menyaingi Jepang dan Inggris dalam lima tahun ke depan, menjadi pasar e-commerce ketiga terbesar setelah China dan Amerika Serikat. Kim mengatakan 99,6% pesanan bisa dikirimkan dalam 24 jam karena penduduk Korea sebagian besar berpusat di kota.
 
"Bayangkan dua kali lipat populasi Texas dalam setengah ukuran Massachusetts. Hampir semua orang tinggal di pusat kota," kata Bom Kim. Ia bermaksud mengurangi waktu pengiriman jutaan barang yang diangkut kurir Coupang ke seluruh Korsel, hanya menjadi beberapa jam saja.
 
Coupang sudah memiliki truk pengiriman sendiri dan 10.000 pegawai, dimana sekitar 4.000 pegawai merupakan kurir pengiriman barang. Meskipun banyak tekanan pada sektor teknologi, namun Kim bersikeras menyediakan layanan yang sangat pribadi. Perusahaan melacak setiap interaksi dengan pelanggan dan preferensi pelanggan tersebut.
 
"Jika Anda memiliki bayi dan Anda tidak ingin bel pintu membangunkan mereka, pengantar kami akan mengetuk. Jika Anda tidak di rumah dan Anda ingin paket itu ditinggalkan di lokasi tertentu, kami akan meninggalkannya di tempat yang Anda inginkan - di belakang pot atau di belakang tangga. Jika Anda tidak di rumah saat pengiriman dilakukan, pengemudi akan mengirimi Anda foto paket di lokasi yang ditentukan." ujar Bom Kim .
 
Coupang tidak hanya mengirim barang-barang seperti sandal balet, namun mengaku sebagai distributor utama produk-produk lain seperti makanan hewan peliharaan, produk-produk organik, suplemen kesehatan, dan produk perawatan pria. Berdasarkan laporan tahun 2016, penjualan Coupang US$1,7 miliar (Rp 22,95 triliun) tetapi mencetak rugi bersih lebih dari US$500 juta (Rp 6,75 triliun) karena investasi besar-besaran pada infrastruktur. "Kami berinvestasi pada pengalaman pelanggan. Kami memiliki pandangan jangka panjang." Ujar Bom Kim, yang drop out dari Harvard Business School.
 
Coupang telah menggalang dana investor modal ventura lebih dari US$1,4 miliar (Rp 18,9 triliun), termasuk investasi sebesar US$1 miliar (Rp 13,5 triliun) dari Softbank, konglomerat Jepang pada 2015. Coupang juga disokong investor lain, termasuk Sequoia Capital dan BlackRock. Di Korsel 80% belanja dilakukan melalui aplikasi seluler, dan 90% dilakukan pada akhir pekan. Sama seperti yang terjadi di seluruh dunia.

(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular