
Internasional
Pendiri Myspace Ejek Facebook Soal Data Bocor
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 March 2018 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia- Co-founder Myspace Tom Anderson atau yang lebih dikenal sebagai "Myspace Tom" mengambil keuntungan penuh dari pensiun dininya. Anderson menikmati jalan-jalan, fotografi, festival Burning Man dan mengejek Facebook.
Anderson mengolok Facebook pada hari Senin (26/3/2018) dengan me-retweet sebuah kartun dari penerbit digital online Futurism. Gambar tersebut menampilkan Anderson layaknya Master Jedi Obi-Wan Kenobi dari Star Wars dan tumpukan gerakan #DeleteFacebook.
"Tolong kami, @myspacetom. Anda satu-satunya harapan kami. #DeleteFacebook," tulis Futurism di cuitannya.
Meski besar kemungkinan Futurism hanya bercanda, para pengguna Facebook yang kecewa bisa jadi langsung mengingat apa yang terjadi ke data pengguna Myspace setelah Anderson keluar dari media sosial game itu di tahun 2009.
Rupert Murdoch dari News Corp. membeli Myspace dan perusahaan induknya Intermix pada tahun 2009 seharga $580 juta. Beberapa tahun kemudian, Murdoch menjual kanal usang itu ke perusahaan media Viant seharga $35 juta. Kepemilikan Myspace berganti untuk terakhir kalinya di tahun 2011, ketika Time membeli aset Viant dengan harga yang tidak dipublikasikan.
Pada saat akuisisi tersebut, Viant bersesumbar bisa menyediakan akses untuk para pelaku pasar ke data 1,2 miliar pengguna yang jika dikombinasikan dengan database pelanggan Time "menciptakan dataset pihak pertama yang menyaingi unggulan industri yaitu Facebook dan Google".
Kepala dan CEO Time Joe Ripp tidak malu-malu tentang tujuannya untuk data ini dengan menyebutkan akuisisi itu sebagai cara "potensial untuk berubah" agar "memberikan pesan dari para pengiklan yang ditargetkan untuk penonton di semua tipe perangkat".
"Para pelaku pasar memilih mitra media yang memiliki kemampuan berdasarkan data atau konten premium," kata Ripp lewat sebuah pernyataan resmi yang dikutip oleh CNBC Internasional. "Kami akan mampu menyampaikan dengan kanal tunggal dan terpisah dari mereka yang menawarkan hanya satu atau lainnya."
Myspace mungkin memang sudah usang, tetapi Time masih menggunakan data yang dikumpulkan dari penggunanya sebelum yang lain mengetahui data tersebut.
(gus/gus) Next Article Ya Ampun Facebook Bocor Lagi, Ada 267 Juta Data Tersebar!
Anderson mengolok Facebook pada hari Senin (26/3/2018) dengan me-retweet sebuah kartun dari penerbit digital online Futurism. Gambar tersebut menampilkan Anderson layaknya Master Jedi Obi-Wan Kenobi dari Star Wars dan tumpukan gerakan #DeleteFacebook.
![]() |
Meski besar kemungkinan Futurism hanya bercanda, para pengguna Facebook yang kecewa bisa jadi langsung mengingat apa yang terjadi ke data pengguna Myspace setelah Anderson keluar dari media sosial game itu di tahun 2009.
Rupert Murdoch dari News Corp. membeli Myspace dan perusahaan induknya Intermix pada tahun 2009 seharga $580 juta. Beberapa tahun kemudian, Murdoch menjual kanal usang itu ke perusahaan media Viant seharga $35 juta. Kepemilikan Myspace berganti untuk terakhir kalinya di tahun 2011, ketika Time membeli aset Viant dengan harga yang tidak dipublikasikan.
Pada saat akuisisi tersebut, Viant bersesumbar bisa menyediakan akses untuk para pelaku pasar ke data 1,2 miliar pengguna yang jika dikombinasikan dengan database pelanggan Time "menciptakan dataset pihak pertama yang menyaingi unggulan industri yaitu Facebook dan Google".
Kepala dan CEO Time Joe Ripp tidak malu-malu tentang tujuannya untuk data ini dengan menyebutkan akuisisi itu sebagai cara "potensial untuk berubah" agar "memberikan pesan dari para pengiklan yang ditargetkan untuk penonton di semua tipe perangkat".
"Para pelaku pasar memilih mitra media yang memiliki kemampuan berdasarkan data atau konten premium," kata Ripp lewat sebuah pernyataan resmi yang dikutip oleh CNBC Internasional. "Kami akan mampu menyampaikan dengan kanal tunggal dan terpisah dari mereka yang menawarkan hanya satu atau lainnya."
Myspace mungkin memang sudah usang, tetapi Time masih menggunakan data yang dikumpulkan dari penggunanya sebelum yang lain mengetahui data tersebut.
(gus/gus) Next Article Ya Ampun Facebook Bocor Lagi, Ada 267 Juta Data Tersebar!
Most Popular