
Masyarakat Indonesia Ragu Belanja Online dengan Kartu Kredit
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
08 March 2018 12:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Masih banyak orang yang enggan memiliki kartu kredit bahkan menggunakannya untuk belanja online. Alasannya beragam, seperti takut kebobolan dan tak ingin terlilit utang berbunga tinggi.
Kartu kredit kerap memberikan banyak fasilitas dan promosi cicilan untuk konsumen yang berbelanja online. Tapi tetap saja, masih ada yang belum berani menggunakannya.
"Zaman dulu orang yang punya kartu kredit itu masih 3 persen dan 3 persen itu mengalami kebobolan dan segala macam. Tapi kalau sekarang kita lihat sebenarnya itu salah mereka yang kurang awas terhadap pemakaian," ujar Nanda Ivens, Digital Business Advisor saat acara Journalist Class Digital Industry Ecosystem di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, (7/3/2018).
Dia menuturkan bahwa belanja di e-commerce Indonesia dengan kartu kredit sebenarnya terhitung lebih aman. Itu lantaran e-commerce tersebut sudah terkoneksi oleh bank partner yang sudah teregulasi dengan OJK dan BI terkait data privacy.
Terkait maraknya konsumen online yang lebih percaya terhadap penjualan personal to personal sebenarnya hal tersebut jauh lebih berisiko. Sebab tak sedikit pula yang tertipu dan sulit untuk dilacak.
"Sebenarnya kekhawatiran konsumen Indonesia terhadap security memakai kartu kredit di e-commerce tidak mendasar. Justru lebih riskan kalau kita transfer personal to personal. E-commerce sudah mengikuti data police dan memiliki nasional standart bahkan karyawannya di e-commerce," kata dia.
(gus/gus) Next Article 10 Pemakaian Drone yang Bikin Terkejut
Kartu kredit kerap memberikan banyak fasilitas dan promosi cicilan untuk konsumen yang berbelanja online. Tapi tetap saja, masih ada yang belum berani menggunakannya.
Dia menuturkan bahwa belanja di e-commerce Indonesia dengan kartu kredit sebenarnya terhitung lebih aman. Itu lantaran e-commerce tersebut sudah terkoneksi oleh bank partner yang sudah teregulasi dengan OJK dan BI terkait data privacy.
Terkait maraknya konsumen online yang lebih percaya terhadap penjualan personal to personal sebenarnya hal tersebut jauh lebih berisiko. Sebab tak sedikit pula yang tertipu dan sulit untuk dilacak.
"Sebenarnya kekhawatiran konsumen Indonesia terhadap security memakai kartu kredit di e-commerce tidak mendasar. Justru lebih riskan kalau kita transfer personal to personal. E-commerce sudah mengikuti data police dan memiliki nasional standart bahkan karyawannya di e-commerce," kata dia.
(gus/gus) Next Article 10 Pemakaian Drone yang Bikin Terkejut
Most Popular