
Cryptocurrency
Semua Platform Harus Terdaftar, Bitcoin Jatuh Ke Rp 134 Juta
Roy Franedya, CNBC Indonesia
08 March 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin turun ke bawah US$10.000/btc pada rabu (7/3/2018). Penyebabnya, Securities and Exchange Commission (SEC) meminta bursa penukaran Bitcoin Cs mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan Amerika Serikat (AS) ini. Pernyataan ini dikeluarkan karena adanya potensi Bitcoin Cs dianggap sebagai surat berharga.
Pengumuman ini membuat nilai mata uang digital (cryptocurrency) terbesar dan memiliki kapitalisasi pasar besar turun di bawah 10%. menurut Coinbase. Pengumuman ini memicu munculnya ke khawatiran akan adanya rencana pemerintah AS memperketat dan membatasi perdagangan di masa depan. Pada Rabu, pukul 05.08 ET (eastern time) harga Bitcoin US$9.969/Btc atau setara Rp 134,58 juta.
Pernyataan SEC:
"Jika sebuah platform menawarkan perdagangan aset digital yang diperlakukan sebagai surat berharga dan sebagai alat 'pertukaran' seperti yang didefinisikan oleh Undang-Undang Federal, maka platform tersebut harus mendaftar ke SEC sebagai lembaga yang meregulasi atau diberi sanksi."
"SEC prihatin dengan banyaknya platform perdagangan online untuk investor tetapi tidak teregistrasi di SEC dan mengikuti aturan. Banyak platform menyebut mereka sebagai 'bursa' yang dapat menimbulkan misinterpretasi kepada investor bahwa mereka diatur dan memenuhi persyaratan standar peraturan dari bursa efek nasional."
Pernyataan SEC tersebut muncul setelah beberapa minggu sebelumnya SEC mengirimkan surat panggilan kepada bursa penukaran Bitcoin Cs. SEC ingin membangun kontrol yang lebih baik pada platform dan bursa pertukaran yang terus bertambah.
Spencer Bogart, Patner Blockchain Capital menyatakan pernyataan ini akan menunjukkan pembedaan yang tegas antara surat berharga dengan non surat berharga. Tindakan keras akan dirasakan uang digital alternatif Bitcoin dan akan membuat harga Bitcoin meningkat.
Perdebatan apakah uang digital harus tunduk pada undang-undang surat berharga atau tidak, memang sedang jadi perdebatan di AS. Perdebatan ini mencuat karena adanya keinginan untuk menimalisir terjadinya praktik penipuan di Bitcoin Cs.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter, CEO Binance.com Changpeng "CZ" Zhao mengatakan bahwa situs tersebut masih menyelidiki potensi penyimpangan dalam perdagangan.
"Semua dana aman. Memang ada penyimpangan dalam aktivitas perdagangan yang memicu alarm otomatis. Beberapa akun diidentifikasi sebagai phising dari sebelumnya. Kami masih melakukan investigasi. Semua dana aman."
Menurut CoinMarketCap, Binance adalah satu dari tiga bursa terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan. Menurut Coinbase, pada Kamis pukul 11.15 WIB, Bitcoin diperdagangkan US$10.813/Btc (Rp 145,98 juta). Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin telah turun 3,34% dengan volume perdagangan mencapai 978 koin.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Pengumuman ini membuat nilai mata uang digital (cryptocurrency) terbesar dan memiliki kapitalisasi pasar besar turun di bawah 10%. menurut Coinbase. Pengumuman ini memicu munculnya ke khawatiran akan adanya rencana pemerintah AS memperketat dan membatasi perdagangan di masa depan. Pada Rabu, pukul 05.08 ET (eastern time) harga Bitcoin US$9.969/Btc atau setara Rp 134,58 juta.
Pernyataan SEC:
Pernyataan SEC tersebut muncul setelah beberapa minggu sebelumnya SEC mengirimkan surat panggilan kepada bursa penukaran Bitcoin Cs. SEC ingin membangun kontrol yang lebih baik pada platform dan bursa pertukaran yang terus bertambah.
Spencer Bogart, Patner Blockchain Capital menyatakan pernyataan ini akan menunjukkan pembedaan yang tegas antara surat berharga dengan non surat berharga. Tindakan keras akan dirasakan uang digital alternatif Bitcoin dan akan membuat harga Bitcoin meningkat.
Perdebatan apakah uang digital harus tunduk pada undang-undang surat berharga atau tidak, memang sedang jadi perdebatan di AS. Perdebatan ini mencuat karena adanya keinginan untuk menimalisir terjadinya praktik penipuan di Bitcoin Cs.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter, CEO Binance.com Changpeng "CZ" Zhao mengatakan bahwa situs tersebut masih menyelidiki potensi penyimpangan dalam perdagangan.
"Semua dana aman. Memang ada penyimpangan dalam aktivitas perdagangan yang memicu alarm otomatis. Beberapa akun diidentifikasi sebagai phising dari sebelumnya. Kami masih melakukan investigasi. Semua dana aman."
![]() |
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular