
Kolonialisme Zaman Now
Hanya 6-7% Produk Lokal di Toko Online, Sisanya Barang Impor
Samuel Pablo & Tito Bosnia, CNBC Indonesia
05 February 2018 05:07

Toko konvensional
Berdasarkan data eMarketer, perusahaan riset pemasaran asal AS, menyebutkan pada tahun 2017, pakaian menjadi barang yang paling banyak dibeli dari toko online. Porsinya mencapai 45,8%.
Sisanya, aksesoris pakaian sebesar 10,9%, sepatu 6,7% dan tiket perjalanan atau transportasi 4,7%. Sisanya, telepon genggam 4,6%, busana muslim 3,5% serta produk kosmetik dan aksesoris elektronik masing-masing 3,5% dan 3,3%.
Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto mengakui saat ini, barang yang dijual di Blibli masih didominasi impor. Dari 2,5 juta barang yang dijual saat ini, hanya 50 ribu-100 ribu produk lokal.
"Dari 2,5 juta lokal produsen itu hanya 50-100 ribu produk. Masih kecil memang, Pak. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2).
Namun, Anggota Dewan Pembina Indonesian E-Commerce Assoiation (IDEA), Daniel Tumiwa menolak anggapan e-commerce menyebabkan peningkatan barang impor. Selama ini produk yang dijual toko online berasal dari mitra toko konvensional.
“Jadi kalau online jual barang-barang asing itu kurang tepat, karena dari dulu barang yang tanpa elektronik itu barang-barangnya juga semua impor, regulasinya sudah ada di offline,” tambah Daniel. (roy/roy)
Berdasarkan data eMarketer, perusahaan riset pemasaran asal AS, menyebutkan pada tahun 2017, pakaian menjadi barang yang paling banyak dibeli dari toko online. Porsinya mencapai 45,8%.
Sisanya, aksesoris pakaian sebesar 10,9%, sepatu 6,7% dan tiket perjalanan atau transportasi 4,7%. Sisanya, telepon genggam 4,6%, busana muslim 3,5% serta produk kosmetik dan aksesoris elektronik masing-masing 3,5% dan 3,3%.
![]() |
"Dari 2,5 juta lokal produsen itu hanya 50-100 ribu produk. Masih kecil memang, Pak. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2).
Namun, Anggota Dewan Pembina Indonesian E-Commerce Assoiation (IDEA), Daniel Tumiwa menolak anggapan e-commerce menyebabkan peningkatan barang impor. Selama ini produk yang dijual toko online berasal dari mitra toko konvensional.
“Jadi kalau online jual barang-barang asing itu kurang tepat, karena dari dulu barang yang tanpa elektronik itu barang-barangnya juga semua impor, regulasinya sudah ada di offline,” tambah Daniel. (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular